Dara dengan semangat melangkahkan kakinya menuju suatu tempat yang sudah ia janjikan dengan kekasihnya. Sebelum itu, ia sudah memberitahu ketiga temannya untuk istirahat duluan, dengan alasan ia ingin menemui teman kakaknya yang menjadi senior di kampus ini.
Gadis itu memang tidak berbohong jika ia menemui teman kakaknya, hanya saja ia tidak jujur perihal hubungannya dengan orang itu.
Dara mengembangkan senyumnya saat ia melihat kekasihnya berdiri di dekat bangku taman halaman belakang. Dengan lebih semangat, ia melangkahkan kakinya menghampiri sang pujaan hati.
Tidak ingin berdiam saja, Darren merentangkan kedua tangannya siap menerima pelukan gadisnya.
Darren Nicholas. Sosok lelaki yang terkenal judes dimata para junior kini berubah 360 derajat dihadapan sang kekasih.
"Kangen banget sama kamu.." adu Dara, "Padahal kemaren pengen banget nyamperin kamu, tapi kamu keliatannya sibuk banget. Sampe-sampe chatt dari aku nggak di bales."
Darren tersenyum mengelus lembut rambut Dara, ia juga merasakan hal yang sama seperti gadisnya, sangat rindu.
"Aku juga kangen banget sama kamu, maaf ya, akhir-akhir ini jarang hubungin kamu. Kamu tau sendirikan, aku harus ngurusin kegiatan OSPEK."
Dara mengangguk mengerti. Ia tahu betul, pacarnya itu sangat disibukkan dengan berbagai urusan mengenai kegiatan OSPEK. Gadis itu tersenyum dan melepaskan pelukkannya, mentap sang kekasih dengan senyum menawan miliknya.
"Kemaren temen aku ada yang dihukum, katanya seniornya nyeremin, tampangnya galak, terus kalo ngomong irit banget. Aku jadi keingetan sama temen kamu yang sering kamu ceritain ke aku, siapa sih namanya, aku lupa."
"Matthew?"
"Iya. Nah, aku jadi kepikiran kalo dia deh yang udah hukum temen aku."
"Temen kamu yang mana?"
"Rachel."
"Ohh, aku nggak tau sih, tapi kayaknya Matthew kemarin hadir cuma sebentar, ambil beberapa berkas terus pergi lagi buat nyiapin agenda penerimaan sama kepala Yayasan."
"Jadi bukan dia yang ngehukum?"
"Nggak tau deh. Tapi bisa jadi dia sih."
Dara mengangguk, gadis itu mengelilingi Darren dan duduk di bangku dekatnya berdiri. Darren turut duduk di bangku yang sama, tangan kanannya ia rentangkan di belakang bahu gadisnya dan merangkulnya.
Sejenak terjadi keheningan diantara mereka saat Dara memainkan phonsel di genggamannya.
"Kapan kamu mau ngasih tau temen kamu, kalo aku pacar kamu?" tanya Darren, pasalnya Dara memintanya untuk menyembunyikan hubungan mereka yang terjalin sudah hampir satu tahun itu hingga gadisnya lulus SMA dan melanjutkan sekolah di bangku kuliah. Dan kini, bukankah gadisnya itu sudah menjadi mahasiswa, maka dari itu ia menanyakan hal itu, karna ia juga ingin mengenalkan gadisnya itu kepada teman-temannya dan juga, ia ingin tahu siapa saja teman Dara.
"Nanti ya, abis selesai OSPEK. Aku pasti kasih tau temen aku kok, kalo kamu pacar aku. Janji deh."
"Okey, aku pegang janji kamu ya."
Dara mengangguk, "Aku harus balik lagi. Temen-temen aku pasti udah pada nungguin di kantin. Aku duluan ya, jangan genit-genit sama junior cewek lainnya. Kalo sampe aku tau, awas kamu." pamit dan ancamnya.
Darren terkekeh mengacak gemas rambut Dara. "Iya sayang, nggak bakal kok."
"Iya! Tapi nggak usah pake berantakin rambut aku segala lagi."
Dara mencembik, membuat Darren menahan tangannya agar tidak mencubit pipi gadis itu karna gemas.
"Jangan gitu ah, gemes tau jadinya, pengen cubit akunya."
"Ihh! Nggak mau. Yaudah mending aku pergi aja." Dara berdiri dengan ekspresi yang sama. "Besok kita ketemu lagi ya," ucapnya mendadak sedih.
Darren mengangguk menggenggam tangan Dara, "Iya, aku tunggu kamu besok disini."
Seketika wajah Dara terlihat cerah, "Oke, besok aku balik lagi kesini. Kalo kamu ada waktu, jangan lupa balas pesan dari aku ya,"
"Iya, pasti."
Dengan senyum mengembang, Dara melangkahkan kakinya menuju kantin.
…
KAMU SEDANG MEMBACA
MR.FLAT
RandomBingung...gue lagi jatuh cinta sama orang atau triplek ? Cover:Do Kyungsoo EXO Don't Copy My Stories!❤