35

82 6 0
                                    

Setelah semua berkumpul, rapat dimulai. Matthew yang berada tepat diposisi tengah-tengah antara senior yang lain membuka suara, mulai menjelaskan kegiatan apa saja yang akan mereka laksanakan. Dapat dilihatnya semua mendengarkan rancangan agendanya dengan baik. Selesai, ia pun menyuruh Darren untuk membacakan pembagian tim.

Tim terbagi menjadi 10 bagian. Dan masing-masing tim terdiri dari 7 hingga 8 orang.

Gina, Dara, dan Muti bersorak ria saat mengetahui mereka berada dalam satu tim yang sama. Dan pemimpin di tim mereka adalah Darren dan Brian. Tentu, karna itu adalah hasil requestan Darren pada Matthew, agar ia bisa satu tim dengan gadisnya, Dara. Dan Darren bersyukur juga berterimakasih pada temannya itu yang telah memenuhi permintaannya.

Sementara itu, Rachel dan Anisa mendesah kecewa saat nama mereka disebutkan di kelompok yang berbeda dengan ketiga teman mereka yang lain. Tapi, Rachel dan Anisa juga tidak satu tim. Anisa berada di tim 3 dibawah pimpinan Izza, kakak sepupunya sendiri.

Sementara Rachel. Gadis itu mengerutkan keningnya bingung, ia berada di tim 7 yang berada dibawah pimpinan Matthew. Tidak terima, ia menyenggol lengan Dara. Protes dengan temannya itu.

"Yah gue  nggak tau Hel, kemaren gue udah request kok sama Darren. Tapi nggak tau kenapa kita nggak satu tim."

Dan itulah jawaban Dara, yang berhasil membuat Rachel mendesah kecewa. Gadis itu jadi berpikiran jika ini adalah ulah papanya. Tentu, siapa lagi? Semenjak papanya itu tahu jika Darren sudah memiliki kekasih, beliau mulai mencari siapa lagi anak dari rekan bisinisnya yang satu kampus dengan Rachel. Hingga beliau menemukan Matthew, anak dari rekan bisnisnya yang sudah sangat lama menjalin hubungan kerja yang baik dengannya.

Selesai pembacaan pembagiaan tim. Kini berganti pada Bill yang membuka suara. "Oke. Harap tenang semuanya. Sekarang, kita akan mulai mengumpulkan dana sumbangan yang sudah terkumpul dari masing-masing fakultas."

Beberapa senior tampak berdiri dari posisinya, kemudian masing-masing mengambil sebuah kotak, dan mulai berjalan menghampiri barisan per-fakultas.

MR.FLATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang