Tidak sempat berpamitan lebih dulu dengan Tommy, dan ia juga malas berteriak, Rachel hanya bisa melambaikan tangannya kaku ke arah Tommy.
Tiba di parkiran, Matthew menggiringnya untuk masuk ke dalam mobil. Membukakan pintu dan setelahnya lelaki itu berjalan mengelilingi mobil menghampiri sisi kosong samping kanannya. Tanpa bicara, lelaki itu langsung menyalakan mesin mobilnya menuju lokasi baksos kelompok mereka.
"Kak, padahal tadi aku udah pesan taxi online."
"Batalin."
Rachel mengangguk. "Kenapa Kakak ngajak aku lagi? Emangnya Kakak--"
"Amanat."
Rachel paham. Maka gadis itu kini diam, tidak ingin mengganggu konsentrasi seniornya itu yang sedang menyetir.
Sepuluh menit kemudian, Matthew menghentikan mobilnya tepat di depan parkiran sebuah rumah makan yang terbilang cukup besar ini.
"Turun." titahnya pada Rachel.
Rachel menoleh, "Udah--loh, kok, bukannya kita harus ke Panti ya?" herannya, ia tidak tahu jika Matthew menghentikan mobilnya di depan sebuah restoran, ia pikir mereka sudah sampai di Yayasan yang akan mereka datangi.
"Cepet."
Pasrah. Rachel turun setelah Matthew mulai memasuki restoran.
"Kakak laper?"
"Nggak."
"Terus?"
"Lo."
"Aku?"
"Makan."
"Enggak ah, tadi aku udah jajan di kantin."
"Amanat." Matthew mengeluarkan phonselnya, menampilkan kontak papa Rachel. Bermaksud mengancam gadis itu.
Rachel mengerucutkan bibirnya. "Oke. Tapi aku nggak mau makan sendiri."
Matthew berdecak.
Seorang pelayan laki-laki menghampiri mereka, memberikan buku menu, dan mencatat apa saja yang mereka pesan.
"Gapake lama." ucap Matthew.
"Baik Mas, di tunggu sebentar ya." jawab pelayan itu.
Rachel mendengus, enak banget dia ngomong gitu. Gerutunya dalam hati.
Tidak lama, pesanan mereka datang. Karna Matthew sibuk dengan phonselnya, akhirnya Rachel memilih untuk memulai makannya lebih dulu. Hingga 2 menit berikutnya, barulah lelaki itu memakan pesanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MR.FLAT
RandomBingung...gue lagi jatuh cinta sama orang atau triplek ? Cover:Do Kyungsoo EXO Don't Copy My Stories!❤