"Hel, lo beneran mau pulang sama Kak Darren?" tanya Dara kemudian. Dalam hati gadis itu berharap sahabatnya itu menolak paksaan Darren.
"Kayaknya iya,"
Dara tersenyum terpaksa. "Kok bisa bokap lo nyuruh Kak Darren nganterin lo pulang?"
"Lo kayak nggak tau bokap gue aja Ra, dia kayaknya masih trauma sama kasus gue yang mau di culik waktu itu."
"Oh iyayah."
"Ra,"
"Hmm?"
"Kok lo tau itu tadi namanya Kak Darren, dia pendamping OSPEK di kelompok lo?"
Mati. Bagaimana bisa Dara melupakan hal itu!
Dara terkesiap, otaknya seolah berputar mencari kata apa yang harus ia ucapkan.
"Bukan Hel," Muti menjawab, "Dia bukan pendamping kelompok gue sama Dara. Gue aja nggak kenal, Ra kok lo bisa kenal sama dia?"
Dara menggaruk tengkuknya kikuk, "Dia itu temennya Kak Arthur, yang gue ceritain waktu itu." jawab Dara lesu.
"What! Jadi dia temennya Kakak lo?" respon Muti berlebihan.
"B aja kali." ucap Gina. "Ra, Kok gue kayak baru liat dia si? Padahalkan temennya Kak Arthur juga temen Kak Darla. Mereka satu kampus juga kan?"
"Iya, tapi Kak Darren waktu itu nggak kenal akrab sama Kak Darla."
Gina mengangguk paham.
"Udah, bukannya bantuin gue supaya nggak pulang bareng Kak Darren kalian malah ngomong kemana-mana." ucap Rachel mengalihkan pembicaraan menyadari sesuatu. Dan sepertinya, Dara dan Gina memahami itu.
"Pulang bareng dia ajalah." saran Dara mengalah, "Daripada lo entar bermasalah sama dia, gue denger-denger dia orangnya judes banget sama junior."
Rachel menghembuskan napasnya pasrah "Yaudah deh."
…
Muti dengan semangat memasukan beberapa barang yang ia keluarkan untuk mencatat beberapa materi yang ia dapat dari dosen yang memasuki kelas fakultasnya.
Bel tanda pulang berbunyi beberapa detik yang lalu lantas saja semua mahasiswa maupun mahasiswi baru Universitas Sudratama berkemas dan segera melangkahkan kaki mereka untuk pulang ke rumah masing-masing.
Muti menolehkan kepalanya ke arah Dara yang terlihat kurang semangat sejak istirahat tadi. Ada yang aneh dari temannya itu. Tapi untuk saat ini, Muti tidak ingin terlalu menghiraukan sahabatnya itu karna ia sangat ingin sekali melihat Rachel yang akan pulang bersama salah satu senior di kampus itu yang ia ketahui bernama Darren.
Muti menutup resleting tasnya dan mengintrupsi Dara agar lebih cepat. Entah kenapa ia merasa Dara untuk hari ini menjadi manusia paling lemot sedunia.
"Ra buruan deh. Ntar keburu si Rachel cabut duluan. Lama banget sih lo."
Dara diam, tapi tangannya bergerak sedikit lebih cepat mengemas barangnya. Mendengar ucapan Muti wajahnya semakin menekuk. Bagaimana bisa ia melihat kekasihnya mengantarkan sahabatnya sendiri pulang. Demi Tuhan, Dara sebetulnya tidak terima dengan paksaan Darren. Kenapa pacarnya itu tetap memaksa Rachel agar mau pulang dengannya, padahal gadis itu jelas-jelas sudah menolaknya untuk di antarkan. Dara mengumpat sebal mengingat kejadiam di kantin tadi. Darrennya itu memang menyebalkan!
KAMU SEDANG MEMBACA
MR.FLAT
RandomBingung...gue lagi jatuh cinta sama orang atau triplek ? Cover:Do Kyungsoo EXO Don't Copy My Stories!❤