32

81 7 0
                                    

Panggilan diakhiri Gina. Kemudian gadis itu berjalan menghampiri lemarinya untuk mengambil almameternya. Diraihnya tas yang tergeletak manis di sofa, dan setelahnya ia berjalan keluar kamar untuk menunggu Muti di ruang makan.

"Hai Ma," sapanya pada mamanya.
"Mama udah sarapan?"

"Oh, hai Gin, Sini sarapan sekalian sama Mama."

"Ma, hari ini aku ada rapat buat persiapan acara baksos minggu ini. Jadi mungkin pulangnya agak sore dikit deh."

"Iya, tapi jaga diri ya, hati-hati." pesan mama yang diangguki Gina. "Mau makan apa?"

"Emm, roti isi aja deh Ma." ucapnya halus.

...

Senyum Dara merekah begitu ia selesai memoles wajahnya dengan balutan make up tipis. Gadis itu menatap cermin sambil sedikit memutar badannya untuk memastikan penampilannya tidak ada yang kurang. Selesai, ia segera meraih tasnya dan duduk kembali di meja riasnya. Dara mengambil phonselnya, mengirimkan pesan pada kekasihnya, Darren.

Kmu dmna?  Udh otw blum?

Sambil menunggu balasan Darren, ia meraih parfum dan menyemprotkan ke tubuhnya. Hingga tidak lama, phonselnya berdenting menandakan pesan masuk.

Aku udh otw kok. Tnggu aj ya dket lgi kok❤

Oke. Jngn lma yaa, tiati 😘

Dengan senyum yang semakin merekah, gadis itu memasukkan phonselnya ke dalam tas. Kembali diperhatikannya penampilannya, ia harus benar-benar memastikan jika penampilannya tidak ada yang kurang sedikitpun, Dara tidak ingin terlihat jelek di depan Darren. Tidak lama, gadis itu mendengar bunyi klakson, bisa ia pastikan jika itu adalah Darren. Tentu, ia sudah hafal bunyi mobil Darren. Bertambah semangat, Dara segera menuruni anak tangga dan langsung menghampiri Darren. Jika kalian bertanya mengapa Dara tidak berpamitan dengan orang tuanya, itu karna kedua orang tuanya berada di rumah sakit, menemani kakaknya yang sejak tahun lalu mengalami koma.

Darren tersenyum melihat gadisnya yang selalu tampil perfect untuknya. Diraihnya pundak Dara, membawa gadis itu kedalam dekap, memberikan kenyaman untuk gadis yang sangat-sangat ia sayangi.

"Aku sayang kamu Ra.." bisikan lembut itu terdengar di telinga Dara. "Kamu itu berharga banget buat aku."

Dara tersenyum, membalas pelukan Darren. "Aku juga sayang kamu Darren."

"Love you.."

"Too.."

MR.FLATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang