Dengan lembut, Darren mengecup pucuk kepala Dara, membuat gadis itu merasakan gelenjar panas merambat ke pipinya, dan terlihat bersemu merah.
"Gemes." tidak tahan melihat ekspresi Dara, Darren mencubit gemas pipi gadis itu, membuat decakan sebal keluar dari mulut Dara.
"Ih Darren! Entar bedak aku berantakan."
"Nggak apa-apa, tetap cantik."
"Selalu deh bilang gitu."
"Karna emang gitu."
"Udah ya, mending kita berangkat sekarang aja oke?"
"Kita mau kemana emang?"
"Ya ke kampuslah, emang mau kemana?"
Darren mengedikkan bahunya, "KUA mungkin." gombalnya. "Awss.. Sakit Ra," ringisnya merasakan cubitan Dara di pinggangnya.
"Makannya jangan kebanyakan gombal."
"Aku bukan gombal Ra, aku ngajakin."
"Ngajakin apa? Ngajak siapa juga?"
"Ngajak kawin, sama kamu."
Dan, satu pukulan cukup keras mendarat di lengan Darren.
"Aduh, kenapa aku-nya dipukul si?"
"Banyak omong! Udah mending jalan sekarang aja." tanpa ingin mendengar rengekan sang kekasih, Dara langsung berjalan menghampiri mobil Darren. Hingga ia sudah masuk, Darren masih tetap setia pada posisinya berdiri, mulutnya berkomat-kamit tidak jelas. Membuat Dara merasa sedikit geram dengan tingkah Darren, hingga akhirnya gadis itu menyembulkan sedikit kepalanya dan meneriaki Darren agar segera mengemudikan mobilnya.
...
Dalam senyap Rachel hanya bisa menghembuskan napasnya jengah. Suasana di dalam mobil kali ini serasa seperti di kuburan, sepi, dan Rachel merasakan hawa dingin yang mencekam.
Tadi, saat Rachel turun dari lantai atas, gadis itu melihat sosok lelaki yang juga mengenakan almameter sepertinya, tetapi dengan warna yang berbeda. Saat ia mengernyit diam di anak tangga terakhir, mamanya datang dari arah dapur.
"Kamu kenapa?" tanya mama.
Rachel mengerjapkan matanya, menoleh mendapati mamanya yang tengah menatapnya dengan alis terpaut sebelah. "Kenapa?" ulang mama.
"E-enggak Ma, itu.., siapa Ma?"
Mama tersenyum, "Itu anak rekan bisnis Papa kamu."
"Ngapain disini?"
"Jemput kamu, emang Papa belum bilang sama kamu?"
Mata Rachel membulat sempurna. "Jemput Rachel?"
Mama mengangguk.
"B-buat apa? Kan Rachel bisa berangkat sendiri."
"Mama juga nggak tau, Papa kamu yang minta."
"Tap--"
"Kenapa sayang?" suara papa memotong ucapan Rachel. "Kamu udah siap? Berangkat sekarang gih, kasian Matthew udah nungguin kamu."
"APA??!" kaget Rachel, membuat lelaki yang sedari tadi menunduk menatap layar phonselnya beralih menatap dirinya.
Rachel terkejut. Awalnya gadis itu tidak mengenali lelaki itu Matthew, karna wajahnya yang tertutup oleh topi hoodie yang dia kenakan.
Rachel menggelengkan kepalanya, Matthew? Seniornya yang terkenal dingin itu? Kenapa? Bagaimana bisa?
Dan masih banyak pertanyaan lain yang bersarang di kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MR.FLAT
RandomBingung...gue lagi jatuh cinta sama orang atau triplek ? Cover:Do Kyungsoo EXO Don't Copy My Stories!❤