10.

1.7K 57 6
                                    

Batz yg tidak ingin jan sedih. Ia segera meyakinkan jan untuk tidak banyak komentar... akhirnya jan diam meski dalam hatinya masih bertanya tanya tetapi ia tidak mampu membantah kknya yg menurutnya baik tapi tegas...

Di kampus. batz sedang duduk di kursi taman luar kampusnya. batz diam dalam sendiri pandangan kosong air mata mengalir pikiran berkecamuk.
Nasib yg ia alami saat ini cukup berat untuk di jalaninya.

Aom yg melihat batz terlihat sedih, menghampirinya.

"batz..?" Panggil aom sembari mengusap bahu batz

Sontak batz kaget dengan cepat mengahpus air matanya.

"Aom sejak kapan kamu di sini?" Tanya batz sedikit malu

"Kebetulan aku baru sampe terus melihat kamu duduk melamun, yaudah aku kesini" jawab aom tersenyum tipis

Batz hanya diam dan mengahlikan pandanganya

"Batz...kamu kenapa? Kamu nangis?" Ucap aom sambil melihat wajah batz

Batz hanya diam. Ia merasa malu karna aom tau dirinya sedang menangis

"Heii batz, kita teman bukan? Ayo cerita" sambung aom lagi sembari memegang tangan kanan batz
Batz sedikit menghadap ke arah aom tetapi air matanya masih mengalir

"Cerita..ada apa?" Aom menatap batz dengan wajah tulus

Batz masih diam seakan mulutnya tak bisa terbuka untuk bicara.
Aom yg tau batz sedih menarik tangan batz ke dalam pelukannya.

Batz yg mendapatkan perlakuan manis. Ia langsung menumpahkan segala kesedihannya ke pelukan aom.
Sebuah pelukan yg nyaman selama ini bagi batz langka untuk mendapatkannya selain dari adiknya. Batz tersendu sendu menangis di pelukan aom. Aom sangat merasa iba ia mengusap ngusap rambut batz dan membiarkan batz menangis di sana.

5menit kemudian. Batz melepas pelukannya setelah sedikit merasa tenang.

Batz menunduk tanpa melihat aom.

"batz..." panggil aom lembut

Batz sedikit mendongak dan menatap aom sendu.

Aom yg tidak tega. Ia mengusap wajah batz dan membersihkan sisa air mata di wajah batz yg masih basah.

*deg* detak jantung batz berdenyut saat mendapatkan kelembutan tangan aom di wajahnya. Batz memegang tangan aom. Jantung aom berdenyut saat batz menyentuh tanganya.

Keduanya menjadi saling pandang halus.
Entah apa yg mereka rasakan saat ini.

"Eh eh...lihat" seru naat memberi tau than dan nae yg saat ini berjalan menunju kelas namun tiba tiba melihat batz dan aom di sebrang ujung.

Nae dan than menghentikan langkahnya.

"Ada apaan sih mayat? Ada setan?" Cletuk nae memuter bdan menghadap natt

"Iyaa...tuh setanya?" Sahut natt memanyunkan bibirnya ke arah batz aom

"Hah...itukan si batz dan gadis cupu ituh...ngapain mereka?" Timpal than menatap batz aom heran

"Pacaran kali. Tuh lihat, mereka saling pandang gituh!" Komentar natt

Sedangkan nae masih bengong melihat ke arah yg natt tunjukan. Entah kenapa hati nae serasa di iris dada sesak mata perih melihat pemandangan yg baru sajah ia lihat.

"Ko si batz mau ya sama gadis cupu kaya dia" komentar dari mulut than

"Si batz kayanya buta deh...masa mau pacaran sama gadis yg cupu tidak punya gaya sama sekali, ampun deh chinn" cloteh mulut natt sambil menepuk jidatnya

"Sorry I Love You"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang