09.

1.7K 59 14
                                    

Batz masuk terlihat keadaan di dalam rumahnya sepi.

"Apa mmh blom pulang? Udah malam gini mmh blom pulang, belakangan ini beliau sering pulang malam" gerutu batz sambil menaiki anak tangga

Batz langsung menuju ke kamar adikny.
Batz mendengar ada suara gitar kemudian membuka pintu jannia dengan pelan.
Batz melihat janni sedang main gitar sambil menyanyi. Janni sangat menghayati lagunya serta petikan gitarnya bahkan air mata janni sudah mengalir, dengan posisi duduk di lantai bersandar ke ranjang. Janni menyanyikan sebuah lagu berjudul broken heart.

Dada batz sesak mendengar adiknya menyanyi dengan deraian air mata.

Batz berpura pura biasa sajah dan berjalan menghampiri adiknya.

"Heii...waw suara kamu memang slalu bagus dan enak di denger ya jann" seru batz sambil duduk di seblah jann

Dengan cepat janni mengusap air matanya.

"Kk...ko gak ketuk pintu dulu" sahut janni serak

"Kk tadi udah ketuk. Tapi gara-gara suara gitar kamu yg terlalu nyaring kamu gak denger"

"Oh iya sih" jawab janni singkat sambil menaruh gitarnya di kasur

"Apa segitu menghayati lagunya? Sampe-sampe kamu nangis" ucap batz sambil mengusap wajah jànni yg masih basah

"Ah, biasa aja ko ka. Tadi mungkin jan hanya kebawa suasana"

"Oyah!! Hmmm, ini komix pesenan kamu" batz memberikan komixnya

"Wahh kk beneran beliin jan komix? Makasi kk sayang, klo gak ada kk jan bener-bener merasa hidup sendiri" ucap jann yg awalnya seneng berubah nampak sedih

Batz sangat tau gimana perasaan jann.

"Komixnya pasti seru.. mending kamu baca gih...abis itu bobo besok sekolah kan" ucap batz mengahlikan pembicaraan sambil mengusap dagu jann

"He'em...kk juga mandi ya terus jangan lupa istirahat" janni meluk batz

"Iya siap nyonya cilik, sekarang kk tinggal ya" ucap batz menatap jann dan tersenyum

"Ok kk...jan sayang kk"

"Kk lebih sayang kamu" jawab batz mencium kening jann kemudian batz beranjak dan keluar dari kamar jann

"Maafin janni ka, jika suatu saat nanti jann akan berubah menjadi anak yg keras kepala. Jann capek dengan hidup sperti di neraka" ucap jan pelan dan langsung beranjak ke kasur

"Gimana caranya aku mengembalikan ke hangatan mmh dn pph sperti dulu. Kenapa pph lebih suka tinggal di rumah sendirian? Pph egois mmh juga egois" gumam batz duduk di sofa.
Batz ataupun janni blum mengetahui bahwa mamahnya di madu. Karna mereka tidak pernah memberi tau bahwa pph batz sudah menikah lagi bahkan sudah mempunyai anak seumuran dengan batz. Pph batz terkadang ingin jujur mengatakan kenyataan yg sbenarnya namun mmh batz slalu menghalanginya krna ia tidak ingin batz dan janni akan semakin tersakiti dan membenci pphnya. Cukup mmhnya yg terluka. Itu menurut si mmh.

Eesok Pagi

"Mah, pph pengen ketemu anak-anak. Mereka dimana?" Ucap si pph yg baru sajah dateng dengan langsung masuk rumah begitu sajah

"Apa pph tidak bisa mengetuk atau permisi sbelum masuk" jawab si mmh tegas dan langsung berdiri dari sofa

"Ini masih rumah pph. Dimana anak-anak? Apa mereka masih di kamarnya?"

"Buat apa mencari anak-anak. Apa perdulimu pah, mereka tidak butuh pph"

"mah,mau gimanapun mereka itu anak pph. Mmh kenapa sih selalu sajah menantang pph untuk berantem" si pph mulai kesal

"Sorry I Love You"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang