32.

3.5K 57 26
                                    

Batz mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Lalu ia menatapnya. Dada batz sesak melihatnya, batz menatap sebuah foto masalalunya yg masih berpenampilan culun dan menjadi sorang yg tidak ada harganya dan rendah di mata orang termasuk naenae suthatta itu menurutnya... batz meneteskan air mata namun dengan cepat menghapusnya kemudian menatap nae yg sedang sibuk berkaca di depan cermin. Pandangan batz tajam dan emosi...

"Nae...?" Panggil batz berusaha tenang

Nae menoleh kearah batz yg duduk di sofa dengan melipat tangan di dada..

"Iya batz" jawab nae menatap batz dengan memberi senyum hangat

"Kita putus!" Ucap batz menatap nae dingin

Nae malah tertawa dan berjalan menghampiri batz. Nae duduk di sebelah batz sambil memperhatikan wajah batz dengan seksama.

"Kamu bilang apa barusan batz?" Tanya nae meminta ulang karna menurutnya batz hany bercanda

"Kita putus!" Jawab batz datar tanpa melihat nae

"Putus? Ah kamu jangan bicanda lah sayang" bales nae yg masih blum percaya dan terus tersenyum

"Aku serius naenae suthatta" gertak batz menatap nae tajam

Spontan nae kaget dan sedikit menjauh dari hadapan batz.

"Apa alasannya kamu minta kita putus?" Suara nae mulai serak dan menatap batz teduh

"alasannya karna aku gak pernah mencintaimu. Melainkan membencimu nae" ucap batz menekan nada bicaranya

Nae kaget bukan main. Pikiran nae masih bertanya tanya apa yg terjadi sama batz...

"A-apah? Kamu membenci aku? Gak pernah mencintai aku? Lalu...lalu apa yg udah kamu lakuin sama aku? Dan tiba-tiba kamu mutusin aku tanpa alasan yg jelas" ucap nae lirih dan menatap batz serius

"Hmmm..mencintaimu? Itu adalah kebodohanku! Kamu mau tau knapa aku melakukan ini sama kamu?" Ucap batz menatap nae dengan tatapan sinis

Nae hanya mengangguk lemah dengan air mata yg sudah sering jatuh.

"B A L E S dendam" ucap batz memperlambat ucapanya

Nae kaget bukan kepalang mata melotot dengan beringhas menatap batz dan semakin tidak mengerti dengan kata kata batz terutama kata kata dendam.

"Dendam?" Ucap nae pelan

Batz berdiri dengan gaya santai berpura pura tegar tangan melipat di dada sambil berjalan pelan di depan nae..

"Setelah lulus SMA. Aku pergi ke prancis untuk melanjutkan kuliahku di sana, di sana aku lebih tenang dan di hargai oleh orang-orang. Di sana aku merubah penampilanku layaknya seorang wanita cantik dan sudah menjadi artis entertainment pemain komedi drama...setelah itu aku semakin menaikan harga diriku. Supaya aku menjadi orang yg lebih pantas di hargai dan terpandang" batz menceritakan tentang hidupnya dengan air mata yg sudah menetes. Tetapi nae belum memahami dengan kalimat batz. Nae hanya duduk lemah dan memperhatikan setiap gerakan batz yg berdiri di depanya sesekali nae menghpus air matanya dan kembali menunggu ucapan batz selanjutnya.

"aku udah capek di hina,di caci dan di permalukan di depan umum...saat itu aku bner-bner menjadi orang yg sangat bodoh, idiot,stupiduser, aku menjadi manusia yg paling hina paling rendah..bahkan di pandang sebelah matapun enggak😢 saat itu aku hampir putus asa untuk melanjutkan hidupku. Dan aku slalu kebingungan untuk membangkitkan hidupku, bagaimana caranya agar aku tetap tegar. tapi aku punya adik yg masih belita melihat seorang adik yg masih usia segitu itu cukup membuat energiku kuat. Orang tuaku selalu bertengkar hebat. Aku slalu menghindari suara itu. Dan di sekolah aku slalu menjadi ejekan dan menjadi manusia yg terhina... sedangkan aku slalu bertanya-tanya pada diri aku sendri. Kesalahan apa yg pernah aku buat terhadap tiga manusia itu? Aku bingung😢....se ingat aku. Aku gak pernah cari masalah pada mereka tapi knapa mereka ingin sekali membunuh aku dengan cara perlahan" suara batz mulai serak dan getar namun ia terus menahan tangis

"Sorry I Love You"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang