Naebatz 100% masih blum percaya atas perkataan dokter.
"ada apa dengan kalian nona22"? Tanya dokter melihat naebatz yg seperti menemukan setan
Naebatz saling lirik dengan ekspresi tidak percaya.
"Dok, dokter lagi bicanda kan?" Tanya batz berharap dokter hanya main main
"Untuk apa saya bercanda nona? Lagi pula kenapa kalian sangat shock jika nona ini hamil?" Bales dokter heran
"Dok, gimana caranya saya bisa hamil kami...?"
"Iya saya faham maksudmu nona, kalian sudah menikah?" Tanya dokter menyelidik
Nae dan batz saling menggelengkan kepalanya dengan rahut wajah malu
Dokter tersenyum.
"Tidak usah kaget, saya sudah sering melayani pasien sperti kalian. Dan kejadian ini sudah biasa saya temukan tanpa di duga. Rahim anda sangat bagus dan sangat sensitif kala bersentuhan. Oleh karna itu jangan heran jika anda hamil tanpa program. Justru ini keajaiban dari tuhan karna anda memiliki keturunan real hasil kalian sendiri tanpa bantuan dari dokter melainkan aluran cairan dari bagian tubuh kalian sendiri" jelas dokter menatap naebatz bergantian
Nae dan batz semakin bingung dan masih shocked.
"Tapi dok, kami melakukan itu realnya cuma dua kali, pertama 6 bln yg lalu saat dia mabok, dan yg terakhir kemarin dok, gimana bisa? *aauuchh sakit" rintih nae di akhir kalimat polosnya
"Gak usah di jelasin juga goblok! Kita lagi bicara sama dokter bukan sama anak kecil" bisik batz penuh penekanan
Dokter hanya tersenyum.
"Seperti yg saya bilang tadi. Ini real muzizat dari tuhan nona" bales dokter
Nae melirik ke arah batz.
"Sayang..aku hamil, gimana ini?" Rengek nae menggenggam tangan batz di bawah meja
"Nae kamu beneran hamil.." Bales batz dengan tampang cemas
"TIDAAAAKKKKKK" teriak nae menutup telinganya
Dokter dan batz kaget.
"Naee diam" bentak batz
"Baik dok, klo gitu kami permisi. Terimakasih dok" ucap batz menatap dokter lemah
Dokter mengangguk dan keluar dengan membawa nae.
Di parkiran batz duduk di kursi bawah pohon.
Batz duduk berharap bisa menenangkan dirinya yg gelisah dan pikiran kacau balau.
Tetapi bukan itu yg batz dapatkan malah nambah bingung dan gelisah."sayang...gimana nih?" Ucap nae dengan paniknya dan sedih
Batz mengehela nafas kasar
"Sayang kamu gak akan ninggalin aku kan,jawabb" rengek nae yg sudah meneteskan air mata
"Gak ada pilihan lain nae. Kita gugurkan anak itu" saran batz dengan nada serius
Jleb nae kaget.
"Apa maksudmu batz, ini anak kita? Kamu tega ingin membunuh anak kita hah?" Bantah nae dengan nada tinggi
"Sayang..kamu pikirkan karrier kita yg lagi naik daun, apa kata orang22 klo mengetahui soal kehamilan kamu yg blom menikah?" Ucap batz terus menekan nae
"Tidak batz, kenapa kamu lebih memikirkan karrier kamu di banding perasaanku termasuk anak kita ini. Dimana logikamu batz?"
"Aaarrgghhh kenapa kamu harus hamil sih" ucap batz mengacak rambutnya