17.

1.6K 55 20
                                    

Naebatz saling pandang dalam diam. Keduanya merasakan embusan nafas dari masing masing...

Tetapi...sebuah tekanan menyadarkan mereka.

"Emmm nae...kamu terlalu menekankan kakimu di anuku" cletuk batz pelan yg sudah tersadar

Nae langsung antusias dan bangun dari tubuh batz. Nae duduk di samping batz yg masih posisi sama.

"Ya ampuunn...sumpah demi apapun deh. Ini jantung mau copot" batin nae

"Astagaan, kayanya besok gue harus cek jantung gue" batin batz
Mereka saling lirik dengan ekspresi canggung

"Sorry banget batz, tadi aku gak sengaja" ucap nae tersenyum tanggung

"Iya aku tau ko keadaan kamu" jawab batz singkat kemudian langsung duduk tegak di sbelah nae

"Terimakasih batz tadi udah nolongin aku, klo kamu gak nolongin..mungkin aku udah di makan makhluk aneh itu" ucap nae sedih dan menatap batz sayu

"Iya...maafin aku udah ninggalin kamu di sana dalam sendiri" bales batz tersenyum hambar

Nae mengegeser duduknya ke batz.

"Batz...a-aku" ucap nae tergantung ketika ia langsung meluk batz dari samping tangan nae melingkar posesif di pinggang batz

Batz terkejut.

"Kamu kenapa?" Tanya batz lembut sambil mengusap tangan nae yg melingkar di perutnya

Nae hanya menggeleng dan semakin mengeratkan tangannya dengan kepala bersandar di bahu batz.

"Ini anak kenapa sih? Klo kaya gini caranya, dendam gue akan meleleh tanpa gue sadari" batin batz

"Kamu masih sakit?" Tanya batz

Nae hanya menggeleng

"Kamu mau pulang sekarang?"

Nae masih diam dan hanya menggeleng kepala.

"Udah jangan sedihh, kita di sini bersama" ucap batz mengusap kepala nae

Nae mendongak.
Dan menatap batz serius.

Batz membalas tatapan itu dengan bingung.

"Kamu bener, aku cuma gadis yg hobby merayu para wanita yg menyukaiku. Dan aku memainkan hatinya sesuka hati aku... sampe mereka ngajak menikah lalu aku putusin. Mereka menangis karna sakit hati atas egoku" ucap nae dengan posisi masih sama

........

"Palyer? Iya itu aku. Berengsek? Memang sebutan itu pantas untuk aku. Jahat? Jelas akupun tau itu salah. Pecundang? Iya aku tau" ucap nae semakin menenggelamkan wajahnya di bahu batz

........

"Tapi...apa mereka pernah bertanya kenapa aku melakukan itu? Kenapa aku terlalu menikmati duniaku yg seperti itu?
Apa alasanku melakukan itu?
Kenapa aku harus menggilai menjadi orang yg pencundang?"

........

"Selama ini aku slalu mengintrogasi diriku sendiri. Betapa jahatnya orang spertiku, tapi egoku, mengatakan bahwa aku hanya kesepian dengan begitu. Aku menepis rasa sepiku dengan menjadi orang yg egois,jahat dan pecundang" suara nae mulai serak bahkan air matanya sedari tadi sudah mengalir

Batz dengan setia mendengarkan.tetapi apakah yg masuk ke pikiran batz dengan kalimat kalimat nae?

"Aku sudah lihay masuk dunia sperti keparat ituh,
Aku anak tunggal. Orang tuaku slalu sibuk dengn kerjaannya masing-masing. Sedari kecil langka untuk bersama. ketemu beliau hanya saat di meja makan atau pas aku pulang, aku berusaha mengerti posisi mereka  meski sekalipun aku menginginkanya" nae mulai terisak dan terkadang mengusap air matanya.

"Sorry I Love You"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang