EXTRA PART 1

35.1K 1.9K 2
                                    

BERTEMU SALWA

Diva benar-benar menghadapi Salwa dari balik kaca pembatas di ruang khusus tamu. Wanita itu - yang nyatanya tak mempunyai hubungan darah apapun dengan Diva - menatap lurus ke arahnya.

"Bagaimana kabar Kakak?," tanya Diva.

Salwa mengerenyitkan keningnya pertanda bahwa ia merasa bingung.

"Bukankah kamu sudah tahu kebenarannya? Kenapa masih memanggilku Kakak?," tanya Salwa.

"Karena tak semudah itu bagiku untuk melupakan apa yang pernah menjadi bagian hidupku. Bapak dan Ibu..., meskipun mereka adalah orang yang membunuh Ibu kandungku, tapi aku tak bisa melupakan mereka begitu saja. Tanpa mereka, aku tidak akan duduk di sini bersama Kakak. Bapak bisa saja membuangku setelah membunuh Ibu kandungku, nyatanya..., dia tetap merawatku dan menganggapku seperti anaknya sendiri," jawab Diva.

Diva melekatkan tangan kanannya pada kaca pembatas.

"Aku ingin sekali menggenggam tangan Kakak jika saja kaca ini tidak menghalangi kita. Apapun yang pernah terjadi, aku mohon pada Kakak, lupakanlah karena aku juga sudah melupakannya," pinta Diva.

Salwa menitikkan airmatanya tanpa ia sadari. Dadanya terasa sesak. Pandangannya mengabur.

"Jangan sesali Kak..., Insya Allah aku akan tetap menunggu Kakak pulang. Aku akan sering-sering ke sini untuk menjenguk Kakak. Aku nggak akan meninggalkan Kakak," janji Diva.

"Hati kamu terbuat dari apa??? Pernah nggak sih kamu sakit hati terhadap seseorang???," bentak Salwa, di tengah linangan airmatanya.

"Nggak pernah Kak..., aku hanya tahu, bahwa tidak ada gunanya terus memendam sakit hati pada orang lain. Aku hanya tahu, bahwa Allah itu Maha Pemaaf bagi seluruh hamba-Nya yang sudah berbuat dosa. Jika Allah saja mampu untuk memaafkan, mengapa kita sebagai manusia harus memendam sakit hati... ."

Salwa menyeka airmatanya dengan kasar.

"Sudah..., pulang sana! Nanti kamu capek, kandunganmu juga harus dijaga...," usir Salwa seraya berpaling dari Diva.

"Kakak makan yang banyak ya..., itu aku sudah bawakan makanan kesukaan Kakak," pinta Diva.

Salwa tersenyum diam-diam.

"Iya..., bawel!," jawab Salwa.

Sosoknya menghilang di balik pintu yang memisahkan ruang berkunjung dan penjara. Diva merasa lega, ia pun segera keluar untuk menemui Daniel.

"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,"
(QS. Ali 'Imran : 133)

* * *

Kamu Doaku [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang