EXTRA PART 3

33.5K 1.8K 3
                                    

KELAHIRAN AMALIA SYARIFFA KHOLIL

Salman membantu Kiana mengemasi beberapa perlengkapan bayi untuk di bawa ke rumah sakit jika waktunya sudah tiba.

Salman terus mengawasi Kiana selama hampir dua puluh empat jam. Ketika Kiana akan keluar menuju kamar mandi, Salman pun mencegahnya.

"Ummi mau ke mana lagi?," tanya Salman.

"Kamar mandi Bi..., Ummi mau buang air kecil..., Abi berlebihan deh...," mau tak mau Kiana pun tertawa melihat tingkah Salman.

"Ya bukan apa-apa Mi..., waktu kelahirannya kan sudah dekat, jadi wajar dong kalau Abi terus menerus jagain Ummi," kilah Salman.

"Tapi Ummi kan cuma mau buang air kecil Bi..., Abi memperlakukan Ummi seakan-akan Ummi ini baru saja terkena osteoporosis."

Mau tak mau, Salman pun akhirnya tersenyum setelah mendengar penilaian Kiana atas sikapnya. Ya..., Kiana benar, ia mungkin terlalu berlebihan.

Efek gugup karena akan menjadi seorang Ayah tak bisa disembunyikan oleh Salman. Ia adalah tipe pria yang selalu memilih untuk menunjukkan segalanya ketimbang menyembunyikan. Dan Kiana tahu betul akan hal itu.

"ABI!!! TOLONG!!!," teriak Kiana.

Salman pun segera berlari ke kamar mandi dan membuka pintu dengan cepat.

"Ada apa Mi???," tanya Salman panik.

"Air ketuban Ummi pecah Bi..., kontraksinya mulai terasa cepat sekali," jawab Kiana.

Salman pun segera menggendong Kiana menuju ke mobil mereka. Tak ada waktu untuk mengambil perlengkapan yang tadi sudah mereka siapkan, Salman pun bergegas  memacu mobilnya menuju rumah sakit.

Dokter Mira - Dokter yang menangani kelahiran Aryan - pun segera membawa Kiana ke ruang bersalin. Salman menghubungi Abah dan Bu Nyai dengan segera, tak lupa ia juga menghubungi Daniel dan Diva.

Kiana terus menarik nafas panjang untuk meredam rasa sakitnya. Salman menggenggam tangan kanannya dan mengecup pipi Kiana berulang-ulang.

"Berdzikir sayang..., tahan rasa sakitnya..., Abi di sini," bisik Salman.

Kiana mengangguk. Dokter Mira segera mengecek pembukaan yang sedang berlangsung.

"Sudah pembukaan delapan Bu..., ayo mulai mendorong, bayinya akan segera lahir," perintah Dokter Mira.

"Kok cepat sekali Dok?," tanya Salman, heran.

Dokter Mira tersenyum.

"Itu tandanya bayi Bapak dan Ibu memang sudah sangat siap untuk dilahirkan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan Pak," jawab Dokter Mira.

"Bi..., bisa tahan punggung Ummi? Nafas Ummi agak sesak kalau berbaring," pinta Kiana.

Salman pun segera membantu Kiana bangun dan menahan punggungnya dengan tubuhnya sendiri. Ya..., Salman memilih memeluk Kiana dari arah belakang agar isterinya itu merasa lebih nyaman.

"Siap ya Bu..., hitungan ketiga..., satu..., dua..., tiga..., dorong!!!."

Kiana mengejan sekuat mungkin dalam satu tarikan nafasnya yang sangat lega ketika Salman memeluknya dari belakang. Perasaannya benar-benar terasa hangat.

Dan...

Hoooeeekkk!!! Hoooeeekkk!!! Hoooeeekkk!!!

Lahirlah sang bayi yang begitu ditunggu-tunggu oleh Salman dan Kiana.

"Alhamdulillah Ya Allah..., Alhamdulillah...," Salman mengucap syukur sambil terus mendekap Kiana.

Wajah Kiana yang basah oleh keringat pun dikecupnya dengan penuh cinta.

"Terima kasih ya Mi..., karena sudah memberikan kebahagiaan yang paling lengkap untuk Abi...," bisiknya, mesra.

Kiana tersenyum sambil menatap Salman.

"Apapun akan Ummi berikan untuk Abi, karena bahagianya Abi adalah bahagianya Ummi juga," balas Kiana.

Salman mengadzani bayi mereka yang berjenis kelamin perempuan, lalu memberikannya pada Kiana setelah selesai.

Diva membantu Kiana untuk mengatur posisi tangannya ketika menggendong bayi.

"Maaf ya karena aku terlambat datang," ujar Diva, menyesal.

"Nggak apa-apa Div..., aku yang terlalu cepat melahirkan, bukan kamu yang salah," balas Kiana.

"Jadi..., siapa nama bidadari cantik ini Bibi Kia?," tanya Syifa sambil menggendong Aryan.

"Namanya..., Amalia Syariffa Kholil," jawab Salman sambil memeluk Syifa dan Aryan dengan gemas.

"Namanya bagus banget Paman..., cantik..., sesuai dengan kecantikannya," ujar Syifa.

"Alhamdulillah... ."

* * *

Kamu Doaku [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang