EXTRA PART 2

32.4K 1.9K 8
                                    

KELAHIRAN ARYAN ABIMANYU HERDIYAN KAMIL

Daniel terus mengusap punggung dan pinggang Diva yang terasa sakit akibat kontraksi. Isma dan Syifa tak henti-hentinya berdo'a untuk kelancaran persalinan Diva.

Salman dan Kiana datang ke rumah sakit bersama Abah dan Bu Nyai. Mereka langsung masuk ke dalam ruang bersalin.

Diva memeluk Bu Nyai dengan erat sambil menahan rasa sakitnya.

"Berdzikir sayang..., terus sebut nama Allah. Insya Allah kamu pasti kuat," saran Bu Nyai.

"Subhanallah..., Alhamdulillah..., Allahu...," kontraksi kembali terjadi.

Diva meremas sprei dengan kuat. Kiana mengusap keringat yang membasahi wajah Adik Iparnya itu dengan lembut.

"Dzikir lagi nak..., ayo nak...," bimbing Bu Nyai.

"Subha..., na..., llah...!!! Ibu!!! Bayiku bergerak Bu!!!," teriak Diva

Dokter dan suster pun segera mendekat dan memulai jalannya persalinan. Daniel terus menggenggam tangan kanan Diva, dan Bu Nyai terus menggenggam tangan kirinya.

"Ummi..., Ummi adalah isteri Abi yang kuat, jadi jangan menyerah Mi..., ayo..., Abi di sini menemani Ummi," bisik Daniel, memberi semangat.

Diva menganggukan kepalanya dengan nafas yang terputus-putus dan wajah yang pucat.

"Ayo Bu..., dorong lagi ya..., hitungan ketiga, satu..., dua..., tiga..., dorong!!!," perintah Dokter Mira.

Diva pun berusaha mengejan sekuat tenaganya. Ia berhenti ketika nafasnya sudah tak mampu lagi untuk dipertahankan.

"Bu..., nafasku sesak Bu...," adu Diva pada Bu Nyai.

"Sabar nak..., kamu kuat..., kamu pasti bisa...," balas Bu Nyai seraya menguatkan genggaman tangannya.

"Ayo Bu..., kepala bayinya sudah kelihatan. Tarik nafas panjang..., hitungan ketiga..., satu..., dua..., tiga..., dorong bu!!!."

Diva mendorong sekali lagi hingga ubun-ubun di kepalanya terasa berdenyut dengan cepat.

Hoooeeekkk!!! Hoooeeekkk!!! Hoooeeekkk!!!

Suara tangisan yang begitu merdu terdengar di telinga Diva, menandai akhir dari perjuangannya. Kini, lahirlah seorang bayi hasil dari buah cintanya bersama Daniel.

"Selamat ya Pak..., Bu..., anaknya laki-laki."

Lengkaplah sudah kebahagiaan mereka. Allah telah mengirimkan Syifa untuk menjadi puteri yang shalehah ke dalam hidup mereka, dan kini Allah menambahkan satu lagi penerus keluarga yang Insya Allah akan menjadi anak yang shaleh.

Daniel pun meng-adzani telinga putera mereka. Diva menantikannya dengan sabar. Usai di adzani, Daniel pun menyerahkan bayi mungil itu ke dalam dekapan Ummi-nya.

Diva tersenyum bahagia bersama Syifa yang sejak awal sudah tidak sabar ingin melihat adiknya.

"Siapa namanya Dek?," tanya Salman.

"Aryan Abimanyu Herdiyan Kamil...," jawab Diva diiringi dengan kecupan penuh cinta di kening bayi itu.

"Alhamdulillah..., Barrakallah Akh Daniel," ujar Salman seraya memeluk Daniel.

Kiana pun duduk di samping Diva dan memeluknya.

'Allah akan selalu memberikan kebahagiaan bagi hamba-hamba-Nya yang shaleh dan shalehah.'

* * *

Kamu Doaku [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang