BAGIAN 25

38.3K 2.4K 11
                                    

Allah adalah tempat kita untuk meminta, dan hanya Allah-lah yang mampu memberikan hal yang tak terduga.

* * *

HADIAH DARI ALLAH

Dokter Mira sudah lama pulang sejak tadi, Diva masih berbaring di kamarnya bersama Syifa yang sedang menghafalkan Al-Qur'an di sampingnya. Isma terdengar sedang menghubungi Ratih setelah mendengar penjelasan dari Dokter Mira.

"Mi..., Ummi sakit karena apa?," tanya Syifa setelah menyimpan Al-Qur'annya.

Diva tersenyum seraya mengecup puncak kepala Syifa dengan lembut.

"Ummi nggak sakit kok sayang, Ummi hanya butuh istirahat untuk beberapa hari ke depan," jawab Diva.

"Kalau Ummi nggak sakit kenapa Bu Dokter periksa-periksa Ummi tadi?."

"Bu Dokter cuma ingin memastikan, apakah Ummi sakit atau tidak. Syifa juga bisa lihat sendiri kan, kalau Ummi baik-baik saja dan masih bisa menemani Syifa belajar," jelas Diva.

Syifa bersandar dalam pelukan Diva.

"Mi..., boleh Syifa tanya sesuatu sama Ummi?," pinta Syifa, hati-hati.

"Boleh sayang, Insya Allah kalau Ummi bisa memberikan jawaban, maka Ummi akan menjawab pertanyaan Syifa," Diva menyetujui.

Syifa menatap Diva dengan hati-hati.

"Ummi..., benarkah Ibuku seorang pembunuh?," tanya Syifa.

Deg!!!

Jantung Diva seakan berhenti seketika. Ia menatap Syifa lekat-lekat sambil mengusap rambutnya yang panjang dengan lembut.

"Syifa sayang..., kalau Ummi menjawab pertanyaan kamu dengan jujur, apakah Syifa mau berjanji untuk tidak akan membenci Ibu kandungmu?," tanya Diva.

"Kenapa Syifa tidak boleh membenci Ibu? Ibu sudah buat Syifa diejek setiap hari di sekolah oleh teman-teman. Syifa malu Mi...," jawab Syifa, polos.

Diva mengeratkan pelukannya pada gadis kecil itu.

"Syifa..., dengarkan Ummi baik-baik ya. Mungkin Syifa sudah sangat hafal dengan salah satu ayat dalam surat Al Isra' yang artinya, 'Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia," jelas Diva.

Syifa memperhatikan Diva dengan seksama.

"Jadi, apapun yang pernah Ibu kandung Syifa lakukan, Syifa tidak boleh membencinya. Malah seharusnya Syifa terus mendo'akan Ibu, agar Allah mengampuni dosa-dosa yang pernah dilakukannya. Karena sebaik-baiknya do'a, adalah do'a dari anak yang shalehah."

Syifa menganggukan kepalanya, tanda bahwa ia mengerti.

"Jadi..., apakah Ummi mau menceritakan yang sebenarnya pada Syifa? Aku janji nggak akan pernah membencinya," pinta Syifa sekali lagi.

Kamu Doaku [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang