A

7.5K 441 5
                                    

"Hei kamu ja——" Baru saja Yuta ingin bernyanyi namun Jennie lebih cepat menyumpal mulut cowok itu dengan tissu.

"Heh! Nggk bisa liat tu anak lg level 100 hah? Ntr meledak baru tau rasa lo."

Taeyong yang baru datang hanya bisa menggeleng geleng melihat tingkah kedua sahabatnya itu.

"Neng liatin siapa sih? abang lebih ganteng padahal." Canda Taeyong yang langsung mendapat tabokan dari Jennie.

"Paling Hanbin lagi. Kakak kelas mana sih yang bisa buat lisa bengong gini selain Hanbin? kagak ada."

Jennie berapi api. Dia benar benar sudah lelah berada di antara dua cowok lucknut ini. Lisa tidak usah di hitung, gadis itu selalu bodo amat jika melihat Taeyong Yuta beradu pendapat atau argumen.

Lebih tepatnya Jennie harus menjadi penengah saat dua cowok tamvan itu menggoda Lisa.

Lisa meledak, tamatlah riwayat mereka bertiga.

"Mending gue yang jadi calon kakak tiri lo, dijamin hidup lo aman 24/7." Ucap Yuta diakhiri dengan cengiran khasnya.

"Yang ada lu ajak dia nonton bokep tiap hari bego!!" Protes Jennie kesal sambil menahan diri untuk tidak menjambak Yuta saat itu juga.

"BRENGSEK!!!"

Suara teriakan Lisa membuat mereka bertiga terdiam dan melongo. Ini yang diomongi apa yang Lisa omingin apa.

"Siapa yang brengsek? siapa yang nyakitin lu? sini suru lawan gue." Taeyong langsung bangkit dan memasang ekspresi songongnya.

Lisa mendengus kesal dan menggeleng. "Kepsek, lo mau lawan dia?"

Yuta melebarkan matanya, berkat kedekatan Lisa dan Hanbin karena mereka adalah calon saudara tiri membuat Yuta semakin mengenal kepala sekolahnya itu.

"Kenapa lagi? dia macem macem sama mama lo?"

Taeyong lalu menoyor Yuta gemas. "Ngapa ngapain juga boleh lagian mereka mau nikah juga!"

FYI, Kepala sekolah itu papanya Hanbin.

"Nilai gue diaduin ke mama taii!!" Lisa mengacak rambutnya frustasi.

"Terus kenapa?" Tanya Jennie tak mengerti.

"Semester lalu gue dapet ranking 2 dari belakang. Yang paling belakang Yuta."

Yuta mendelik. "Jangan ngomongin aib dong! malu kan gueee"

Jennie terkekeh, "Belajar makanya, maen mulu."

"Gue jadi harus ikut les privat bareng kak Hanbin!"

Taeyong mengangguk kalem. "Paling seminggu sekali, nggk apa lah siapa tau lo makin pinter."

"TAII, Kalo kayak gitu mah nggak apa masalahnya ini tiap hari. Kapan gue bisa ngumpul sama kalian coba?"

Jennie menganga, "WOW bahkan hari minggu juga?"

Lisa mengangguk lesu.

"Berapa jam?" Tanya Yuta

"3 jam sehari, 7 hari seminggu."

Taeyong menoyor kepala Lisa membuat gadis itu berdecak kesal namun tidak protes. "Bego atau gimana sih lo?"

Lisa menoleh ke arah Taeyong dengan polos lalu melirik Yuta. "Kalo gue bego Yuta apaan dong? kan dia di bawah gue."

Mahhhh anakmu dihinaaa -Yuta


****


"Heh heh heh, ngapain lo?" Yuta menarik Lisa yang baru saja akan masuk ke dalam mobil taeyong. "Tadi katanya lesnya mulai hari ini, nggak takut dimarah?"

Taeyong yang sudah ada di dalam mobil jadi melongo, baru sadar Lisa membuka pintu mobilnya.

"Mau gue anterin ke mana? privat kan? rumah Hanbin atau rumah lo?"

Jennie menepuk pundah Yuta, menggeleng penuh arti. "Quality time girl?" Tanyanya sambil mengangkat kedua alisnya.

Lisa menghela nafas, "Ayo," Katanya setuju sambil melempar kunci mobilnya pada Jennie. "Lo yang nyetir."

Yuta menganga, menggeleng kecil. "Tu anak rasanya tadi mau masuk mobil lo yong, eh sekarang malah ngasi kunci mobil."

Taeyong dan Yuta menatap Lisa dan Jennie yang menjauh.

"Ikutin yuk Yut!"

"Tapi gue bawa motor gimana dong?"

"Titipin aja"

[TBC]

Hai,
another story hanlis :)

Like and comment
Gomawo💓

[5] Kakak Tiri [Hanlis]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang