H

1.9K 217 5
                                    

I need vote and commnt guys :))
Gomawo❤️

"Pulang sama siapa Lis? atau lo bawa mobil?" Tanya Taeyong yang berjalan dibelakang dengan Yuta.

Lisa melangkah dengan ringan, ia menggeleng sambil melihat ke sekeliling. "Gue sama kak Hanbin."

"Dari kemaren pulangnya sama Hanbin, udah baikan kalian?"

"Udah, ya jalanin aja sih. Nikmatin semuanya."

"Hanbin belum keluar, mau gue tungguin?" Tanya Yuta

Jennie mengangguk, "kelasnya lagi guru killer, lama pasti itu."

"Nggak usah de, pulang aja. Lo pulang sama Yuta kan Jen?"

Yuta menggeleng, "Dia pulang sama Taeyong aja." Kata Yuta sambil melirik Jennie kilas.

"Oh, oke yuk jen," Ucap Taeyong tanpa merasa aneh.

Lisa mendelik, ingin protes namun dia membaca isyarat diam dari Yuta. Gadis itu menggeleng kecil dan mengerutkan keningnya.

"Kenapa sih?!?! gue tuh lagi bantuin lo deket sama Jennie tau!! Nggak suka ya gue bantuin?" Lisa mengecurutkan bibir kesal, Taeyong dan Jennie sudah meninggalkan mereka.

"Bukan gitu, gue punya alasan sendiri."

"Lo pulang aja, gue mau nyari kak Hanbin ke kelasnya." Tanpa menunggu jawaban dari Yuta gadis itu langsung berjalan pergi.

Ujung bibir Yuta tertarik, ia menggeleng kecil. Bukannya tidak ingin melakukan apa yang dikatakan Lisa. Tapi dia lebih memikirkan Jennie yang bahagia karna bisa diantar pulang oleh Taeyong.

Mungkin itu cuma hal sepele, tapi Yuta tau Jennie sangat senang.

K A K A K

Lisa merebahkan tubuhnya disofa, hari ini mamanya pulang yang berarti dia tidak harus tinggal di rumah Hanbin lagi.

"Kak, bisa anter gue pulang ke rumah?"

Hanbin berhenti melangkah, "Kenapa? ada barang lo yang ketinggalan?"

Lisa menggeleng, ia tersenyum riang. "Hari ini mama pulang, gue jadi bisa balik lagi ke rumah."

Ekspresi Hanbin berubah. "Anter sekarang?"

Gadis itu mengangguk cepat dan tidak membutuhkan waktu lama sampai dirinya sampai di rumahnya.

"Ahh homeee, i'm coming!!!!!"

Lisa berlari ke dalam rumahnya dan langsung masuk ke dalam kamarnya yang langsung diikuti Hanbin.

Cowok itu ikut merebahkan diri diatas kasur disebelah Lisa. Gadis itu hanya diam, tidak merasa keberatan.

"Gue kan dah ngasi lo pulang atau berangkat sekolah sama Taeyong. Dan lo mau nurut kalo gue bilang nggak boleh pulang sama Taeyong."

"Hmmm,"

"Kalo gue nyuruh lo bener bener ngejauh dari Taeyong gimana?"

"Atas dasar apa? gue nurut kan karna gue tau Taeyong suka sama gue. Jadi untuk bener bener ngejauh dari Taeyong butuh alasan."

Hanbin terdiam, dia tidak memiliki alasan kuat tapi cowok itu sangat ingin menjauhi Lisa dari Taeyong.

"Nggak suka aja gue gitu."

Lisa bangun dia meregangkan otot ototnya, "Gue laper, mau sekalian gue masakin nggak kak?"

Hanbin hanya mengangguk sambil tersenyum. Ia masih menatap Lisa sampai gadis itu benar benar menghilang dari pandangannya.

"Kalo gue nganggep lo lebih dari sekedar adek boleh nggak sih Lis?"

K A K A K

"Haduh tante seneng banget nih kita bisa makan bareng lagi setelah sekian lama." Ucap mama Irene pada Hanbin dan Lisa sambil menuangkan lauk pauk pada kedua piring mereka.

Percayalah walau Mama Irene dan Papa Suho -papa Hanbin- punya hubungan khusus tapi tidak membuat mereka sering bertemu dan makan bersama.

"Lisa kangen mama tau, biasanya makan sama mama. Tapi mama terus sibuk jadi makan sendiri kan lisa."

Hanbin terkekeh melihat manjanya Lisa. Pantas saja gadis itu tidak suka mamanya menikah lagi.

"Oh ya, kamu jarang cerita lagi sama mama soal cowok yang kamu suka." Ucap mama Irene setelah ia duduk disebelah Lisa.

Hanbin sedikit melebarkan mata, "Siapa tante? Taeyong?"

"Nggak ih, Taeyong kan temennya. Oiya gimana kabarnya Taeyong? mama jarang liat dia lagi nganter kamu lagi."

"Baik baik aja ma,"

"Mungkin Yuta tante,"

Lisa mendelik, memberi isyarat kepada Hanbin untuk diam.

"Nggak mungkin lah, orang Lisanya bilang bukan keduanya. Iyakan? siapa namanya Lisa? kamu nggak pernah kasi tau mama. Kalo kamu kasi tau Hanbin siapa tau dibantuin."

Lisa dengan cepat menggeleng. "Udah nggak suka ma."

"Lah katanya kamu pengen banget pacaran sama dia. Kenapa?" Tanya mama Irene yang sedikit kepo.

Lisa terus menunuduk, menatap makanan di depannya dan asik makan. "Ya nggak suka aja ma,"

Sementara Hanbin terus memandang Lisa lekat lekat.

"Apa gue masih bisa berharap bisa dapetin hati lo?"

"Mungkin kamu kenal Hanbin, soalnya kata Lisa cowok yang dia suka itu anak basket. Terus katanya ganteng, baik, murah senyum."

Lisa mendelik, menatap mamanya dengan ekspresi ingin memerotes.

"Ah tante, ciri cirinya kurang spesifik."

"Mama, kan Lisa udah bilang kalo Lisa nggak suka dia lagi." Protes Lisa dengan bibir curutkan.

"Mama nggak percaya ih, masa tiba tiba bisa nggk suka gitu."

"susah punya mama gahul." -Lisa

"Siapa ya? semoga itu gue. berharap boleh kan tapi jangan terlalu tinggi." -hanbin

K A K A K  T I R I

[5] Kakak Tiri [Hanlis]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang