Vote and comment ya guys:))
Yuta melirik Jennie yang ada disebelahnya dan memberi isyarat pada Taeyong yang duduk didepannya bersama Lisa.
"Lis, hape lo bunyi mulu tuh, nggak mau diangkat?" Tanya Taeyong mengerti akan tatapan Yuta.
"Biarin aja, itu kak Hanbin." Ucap Lisa enteng sambil menyedot minumannya.
Yuta berdecak, mengambil Hape Lisa yang tergeletak. Bukannya menolak panggilan namun Yuta malah mengangkatnya.
"Lisa sama gue aman, Lesnya ganti lusa aja Lisa belum siap." Jawab Yuta sambil melirik Lisa yang baru saja ingin protes hapenya diambil.
"Gue anterin pulang ke rumah lo dengan selamat ntar." Tambahnya sebelum memutuskan sambungan.
Jennie mendelik, "He kok ke rumah Kak Hanbin?"
Yuta mengangkat bahu acuh, "gatau tuh tanya Lisa."
"Mama gue lagi ke luar kota, jadi di rumah sendiri, dititip di rumah Kak Hanbin. Makanya gue ngga mau pulang."
Taeyong menggeleng. "Sensi banget sih lo sama Kak Hanbin? kayaknya tiap ngomong atau ketemu bawaannya jutek mulu."
Jennie terkekeh, menyolek lengan Taeyong. "Lo tau sendiri dia males punya kakak, jadi ya gitu bawaannya bad mood mulu."
Yuta melirik Jennie yang sedang menyengir lebar. Tatapannya beralih ke arah Lisa yang sedang menunduk.
"Lisa lisa, sampe kapan sih lo mau nyembunyiin semuanya? Jennie lagi."
K A K A K
"Gue yang anter,"
Baru aja Lisa mau buka mobilnya Taeyong lebih cepet ngambil kunci mobil Lisa.
Yuta menggeleng, "Lo bawa mobil, anterin Jennie aja. Biar gue yang nganter Lisa."
"Ntar lo pulang gimana? motor lo? bukannya tadi lo sekolah bawa motor?"
Yuta mengacak rambut Lisa. "Makanya jangan mikirin Kak Hanbin terus, gue ngikut Taeyong aja lo kagak tau."
Jennie menatap Lisa penuh khawatir. "Nginep rumah gua aja gimana? ntar gue yang bilang sama tante."
Lisa menggeleng dan tersenyum ke arah Jennie lalu beralih memandang Yuta. "Tapi ntr lo pulang gimana?"
"Gampang lahhh."
K A K A K
"Gak gue anterin sampe masuk aja? Yakin sampe sini?"
Lisa mengangguk, mendorong Yuta untuk pergi. "Hati hati, jangan sampe kena tikungan lagi Yut!!"
"Sialan!!"
Lisa terkekeh lalu berjalan masuk, nafasnya tercekat melihat Hanbin tengah bersandar di tembol sambil bersidekap.
Gadis itu seakan tidak peduli, dia hanya melewati Hanbin begitu saja dan masuk ke dapur. Mencari pembatu rumah tangga disana untuk bertanya kamarnya ada dimana.
"Lisa, inget apa mama lo minta? sekarang lo tanggung jawab gue."
Lisa berbalik, menatap Hanbin dengan ekspresi datarnya. "Terus?"
"Lo nggak tau gue panik tadi lo nggk angkat tlpn? sekalinya diangkat yang ngomong malah Yuta."
Lisa memutar bola mata malas. "Masih bagus diangkat."
"Ck! kalian pergi bedua doang? ngedate?"
Lisa menggeleng, "Bukan urusan lo."
Hanbin memegang lengan Lisa, melarang gadis itu pergi dari hadapannya. Ditatapnya manik manik mata Lisa.
"Mulai besok pulang sama gue. Gue bakalan tenang kalo liat lo baik baik aja. Semua kegiatan lo harus dalam pantauan gue."
"Lo baru CALON kakak gue, tapi kenapa perhatian lo ngelebihin perhatian mama? lebay tau nggak?"
"Gue cuma gamau lo kenapa kenapa."
Lisa terkekeh, "Ada Yuta, Taeyong, Jennie. gak usah takut gue kenapa kenapa."
Hanbin menghela nafas saat Lisa memilih pergi dari hadapannya. Ditatap punggung Lisa yang semakin menjauh.
"Gue salah apa sih sampe lo kayak gini? kayaknya dulu kita baik baik aja."
K A K A K
"Turunin gue di perempatan deket sekolah."
Hanbin yang sedang fokus menyetir hanya bisa melirik Lisa dari ujung ekor matanya. "Ngapain?"
"Gue gak mau ada gosip yang nggak nggak, Itu mobil merah depan, mobil Taeyong."
Hanbin mau tidak mau meminggirkan mobilnya. Dia hanya bisa diam dan hanya melihat Lisa masuk ke dalam mobil Taeyong.
Dia mengikuti mobil Taeyong dari belakang. Hanya sekedar ingin memastikan Lisa baik baik saja.
Sampai di parkiran Hanbin tetap mengikuti mobil Taeyong dan memarkirkan mobilnya disebelah mobil Taeyong.
Matanya mengikuti Lisa yang sudah melompat keluar dan berjalan ke arah Yuta dan Jennie yang berada tidak jauh dari sana.
Dia menunggu Taeyong yang keluar dari mobilnya.
"Gue tau lo temen Lisa, tapi jangan terlalu deket sama Lisa."
Taeyong tersenyum miring, "Nggak cuma gue, Lisa juga deket sama Yuta."
"Tapi lo suka sama Lisa, sementara Yuta nggak."
Senyum Taeyong hilang. "Terus? apa masalahnya? harusnya gue yang nyuruh lo ngejauhin Lisa. Nggak liat ekspresi nya dideket lo?"
"Dia cuma nggak biasa dengan keberadaan gue." Balas Hanbin tidak ingin terlihat jelek.
"Semua yang dipaksain itu nggk baik bro, kalo Lisa nggak suka ya jangan dipaksa."
"karna Lisa spesial bagi gue,"
"Bagi gue Lisa juga spesial." Taeyong menyunggingkan senyuman kecil lalu meninggalkan Hanbin. Malas melanjutkan obrolan unfaedah mereka.
Hanbin hanya diam, menyender kan badannya pada mobilnya.
Karna gue nganggep Lisa lebih dari adek. bego nya gue bisa suka sama calon adek sendiri.
Hanbin menarik nafas panjang, dia berjalan menuju ke kelasnya namun menyempatkan diri melewati kelas Lisa.
Dilihatnya Lisa sedang tertawa riang dengan teman temannya.
"Gue seneng lo bahagia. Tapi apa nggk bisa lo bahagia karna gue?"
K A K A K T I R I

KAMU SEDANG MEMBACA
[5] Kakak Tiri [Hanlis]
FanficCalon kakak tiri gans? Kalo suka mah pepet. Kalo kagak jauhin Start : 11 may 2018 End :