I

1.8K 210 3
                                    

I need vote and commnt guys :))
Gomawo❤️

"Gue gamau ah duduk sebelah Yuta, dia dibawah gue jadi nggk bisa nanya kalo nggak tau." Protes Lisa ketika Yuta menyuruh duduk disebelahnya.

"Yaudah lo duduk sebelah gue aja Lis,"

Lisa tersenyum senang, bukan apa tapi dia masih ingin melancarkan Misinya untuk mendekatkan Yuta dan Jennie.

"Duduk disebelah gua aja, gue pinter kok." Paksa Yuta sambil menarik tangan Lisa

Lisa ingin memerotes tapi tidak jadi karna Jennie juga sudah duduk disebelah Taeyong.

"Udah si, Lisa duduk sama Jennie. Lo duduk sama Taeyong yut. Mau belajar aja kok ribet." Cibir Hanbin

Lisa hanya memeletkan lidah tidak perduli dan fokus pada bukunya.

Jadi Lisa, Taeyong, Jennie dan Yuta sudah duduk manis di taman belakang rumah Lisa. Lengkap ditemani dengan Hanbin dan juga guru privat mereka.

Hanbin tidak belajar, dia hanya ingin melihat seberapa seriusnya Lisa belajar setiap les.

"Ini gimana sih?" Tanya Taeyong

Jennie menoleh lalu menjelaskan dengan seksama, dan sangat jelas.

Yuta melirik Lisa dan mendengus melihat Lisa belum mengerjakan nomor 5. "Eh ini gimana?"

Jennie yang menunduk hanya bisa menggeleng. "panjang ih, tanya yang lain aja."

Tatapan Yuta beralih pada Taeyong. "Yong.."

"Tanya Lisa aja."

Lisa yang merasa terpanggil jadi menoleh, "Apa nomor 5? ini gue tau nih." Lisa lalu menjelaskan pada Yuta secara rinci.


"Jen correction dong." -Taeyong

"Iya ambil aja." -Jennie

"Jennie, penghapus dong." -Yuta

"Nggak boleh nanti lo ilangin yut!!! pinjem sama Lisa aja sono." -Jennie

Setelah pr mereka selesai Yuta, Taeyong dan Jennie pamit pulang.

"Pulang sama siapa jen? sama Yuta aja ya."

Yuta menggeleng, "Lo pulang sama Taeyong ya jen, gue masih ada urusan sama Lisa."

Lisa hanya bisa menghela nafas, kenapa si itu cowok nggak mau nerima
bantuannya?

"Apa? lo mau apa?"

Yuta menyengir lebar dan menggeleng, "Dah gue mau pulang ah, Kak Hanbin, gue duluan ya."

Lisa mendengus, wajahnya mengkeruh. "Pengen gue bunuh ih si yuta." Kata Lisa saking gregetan pada cowok itu.

"Kenapa? lo mau deketin Jennie sama Yuta?"

Lisa hanya mengangguk. "Dah ah gue males, mau bobok cantik dulu. Kalo lo mau pulang yo wes, kalo mau disini juga nggak apa."

"Lo bego atau gimana sih? keliatan jelas banget kalo Jennie suka sama Taeyong." Hanbin hanya bisa geleng geleng kepala.

K A K A K

"Lo kenapa sih? aneh banget, selalu nyuruh Yuta sama Jennie tapi ujung ujungnya gue yang sama Jennie."

Kali ini Lisa datang lebih awal karena diantar mamanya. Gadis itu mengernyit karna Taeyong langsung bertanya kayak gitu.

"Keliatan jelas banget ya? gue tuh cuma pengen mereka deket gitu, tapi gagal terus."

Taeyong terdiam, dia berfikir sebentar. "Ada satu cara."

"Apa?"

"Pacaran sama gue, dengan gitu Jennie bakalan selalu sama Yuta."

Mata Lisa melebar, gadis itu diam. Dia tau Yuta suka sama Jennie dan pengen bantuin mereka deket, tapi Taeyong juga suka sama dia.

"Seriusan itu mempan?"

Taeyong bangkit dan menarik tangan Lisa untuk duduk disebelahnya. "Duduk disini, biar Jennie duduk sama yuta."

Terlihat dari Garis wajah Lisa bahwa gadis itu seperti tidak ingin.

"Kenapa? nggak mau?"

"Ayo, tapi boongan kan? gue ngerasa nggak enak aja."

"Beberapa hari doang."

K A K A K

Mata Yuta menyipit melihat Lisa dan Taeyong yang duduk bersebelahan yang membuat dia duduk disebelah Jennie.

"Misah dong, atau kalian udah diisiin lem ya?"

Taeyong mengangkat wajahnya, "Gue pacaran sama dia."

Mata Jennie lalu melebar, menatap kedua orang itu dengan kaku. "Eh?!? kapan? long last dah kalo gitu."

Mata Yuta menyipit, melirik Lisa yang enggan melihat ke arahnya lalu beralih ke arah Jennie yang terlihat seperti abis kena hukuman.

"Kok pedes ya? Yuta minta air dong."

Yuta menoleh, "Eh bentar gue beliin dulu, punya gue juga udah abis." Cowok itu langsung bangkit dan berlari ke arah salah satu warung disana.

"Pulang sekolah sama gue atau Hanbin?"

Lisa mengangguk, "Bebas, kak Hanbin juga udah ngijinin. Jadi nggak apa kalo gue mau pulang atau berangkat sekolah sama Lo."

Taeyong menoleh ke arah Jennie. "Lo pulang sama Yuta kan? jangan pulang naik ojek, yuta masih open tumpangan."

Jennie tersenyum kaku lalu mengangguk. Baru kali ini gadis itu merasa canggung bersama sahabat sahabatnya.

Pulang sekolah...

"Eh lo bawa motor yong? tumben, biasanya mobil."

Taeyong tersenyum tipis, "Mau modus."

Lisa mendelik dan refleks memukul cowok itu.

Yuta melirik Jennie yang asik pada hapenya. Ditariknya tangan Jennie menuju motornya yang cukup jauh dari motor Taeyong.

"Jangan diliat,"

Jennie mengangguk, "Udah, tapi suara mereka tetep kedengeran. Ah kayaknya gue beneran harus move on."

Yuta masih diam, menatap Jennie yang masih merunduk.

"Gimana mau move on ya, kalo tiap hari ketemu gini."

Yuta menghela nafas, dia tau Taeyong dan Lisa berpura pura. Dia tau semuanya rekayasa.

Karna dia tau Lisa sukanya sama Hanbin, calon kakak tirinya itu.

K A K A K T I R I

[5] Kakak Tiri [Hanlis]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang