F

2.1K 246 2
                                    

I need vote and commnt guys :))
Gomawo❤️

Lisa menunduk, dia memainkan jari jarinya saking gugupnya. Ditatapnya sepatu skneakers yang dia pakai.

"Lo tau nggk sih gue khawatir hah?!?!"

Lisa sedikit mundur, bentakan Hanbin membuat nyalinya semakin ciut.

"Nggak bisa liat jam berapa ini? atau lo perlu gue beliin jam biar bisa tau ini jam berapa?" Tanya Hanbin sinis sambil mendudukan diri di sofa

"Jam 11," Jwab Lisa setelah melirik ke arah ponselnya yang terus berbunyi sedari tadi. Hanya beberapa pesan dari teman temannya.

"Nggak baik cewek pulang jam segini. Lo tau kan?"

Lisa mengangguk pelan, tidak berani menjawab atau sekedar mengangkat wajahnya untuk melihat wajah marah Hanbin.

"Sama siapa lo pergi? dan kenapa sampe jam segini? gue seneng di badan lo nggk kecium bau alkohol."

Lisa menghela nafas kasar, "Gue tuh bukan anak kecil tau yang harus pulang tepat waktu. Dan lagi kenapa lo disini?"

"Salah gue khawatirin adek gue sendiri?"

"Gue belom jadi adek lo, sebelum mama sama om nikah."

Hanbin mengusap wajahnya gusar, mencoba mendekat lalu menarik Lisa untuk duduk di depannya. "Setidaknya lo bisa angkat tlpn gue tadi, kenapa lo selalu ngabaiin semua perhatian gue?"

Gue tuh gamau deket deket lo tau!!

"Nggak apa, tadi hapenya gue silent dan gue ketiduran ditaman."

"Nggak mungkin lo sendiri, sama siapa? Taeyong atau Yuta?"

"Taeyong," Jawan Lisa sambil menunduk.

Ya mau gimana lagi, habis nonton mereka makan terus main time zone dan berakhir di taman. Karna Lisa sangat lelah, ia bahkan sampai tertidur di meja taman padahal sedang menunggu Taeyong membelikannya minuman.

"Gue gatau ternyata lo cewek nggak bener. Jam segini baru pulang dan jalan berduaan sama cowok. Ditambah mama lo masih di luar kota."

Hanbin menghela nafas dan bangkit. Meninggalkan Lisa yang terdiam.

Gadis itu menghela nafas, dadanya terasa sangat sesak. Perkataan Hanbin tadi benar benar seperti palu yang menghantam tubuhnya.

Lisa berusaha menguatkan hatinya dengan menarik nafas dalam dalam agar rasa sesak itu hilang.

"Setidaknya langkah gue untuk ngejauhin lo lebih mudah sekarang, hanbin...."

Lisa tersenyum simpul, dia berjalan ke arah kamarnya sambil menenteng tasnya.

"Ini yang gue pengeni  tapi kenapa rasanya nggk enak ya...."

K A K A K

Lisa berjalan dengan pelan, nafasnya tertahan melihat Hanbin yang sedang duduk diam sambil menyantap sarapannya.

"Pagi," Sapa Hanbin saat Lisa baru saja duduk. Gadis itu terlihat bingung, daripada bertanya ia lebih memilih diam.

"Mama lo pulang kapan?"

Lisa tidak menoleh, hanya mengangkat bahunya tanda tidak tau.

"Sibuk nggak ntar sore?" Lagi lagi, cowok itu berusaha mencari topik dan mencairkan suasana canggung ini.

"Lo lupa ya gue harus les?" Tanya Lisa dengan tajam.

"Nggak usah les, sabtu minggu lo free aja. Tapi imbalannya nanti harus nemenin gue ya."

[5] Kakak Tiri [Hanlis]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang