Q

1.3K 181 7
                                    

"Ck! baju lo terlalu kebuka, disini dingin lagi. Pake jaket gue."

Lisa melongo, ia hanya bisa mengejap saat Hanbin menyampirkan jaket kepundaknya.

"Udah banyak lo nyanyi, gak capek apa? mau gue beliin apa? minum atau sekalian makanan?"

Lisa kembali tertegun, "Nggak usah."

"Lo kan belum makan siang dari tadi. Gue pesenin ya?"

Tanpa menunggu persetujuan Lisa, Hanbin langsung memanggil seseorang dan mesan makanan.

Mata Jennie menyipit, ia menatap Yuta meminta penjelasan pada cowok itu. Taeyong juga sama bingungnya.

Yuta sedikit merapat ke arah mereka, lalu berkata. "Rahasia."

Jennie langsung menabok Yuta, gadis itu mengambil mic dan melihat lihat lagu.

"Hmm, apa ya enaknya?" Jennie bertanya pada dirinya sendiri, lalu melirik ke arah Hanbin dan Lisa yang masih tampak berdiskusi

"Kalian cocok ya jadi pasangan."

Jennie mendelik dan refleks menoleh ke arah Yuta yang dengan santainya berkata seperti itu.

Hanbin dan Lisa jadi melongo, mereka lalu sedikit menjauh dari satu sama lain saat tersadar.

Jennie tersenyum tipis, "Kenapa ya gue yakin Lisa itu jodohnya sama Hanbin?"

Taeyong yang mendengar jadi menaikan alis, "kalo lo jodohnya sama gue kan?"

K A K A K

Lisa masuk ke dalam rumahnya, ia memasang wajah galak pada Hanbin. "Gue gak perlu dijaga, lagian mama pulang malem ini."

"Gue tetep mau jagain lo."

Lisa baru saja melangkahkan kakinya menaiki tangga jadi berhenti, ia membalikan badannya, menoleh ke arah Hanbin.

"Gue udah tahan ya dari tadi, lagian lo ngapain ikut sih!?"

Hanbin mendudukan dirinya dengan santai, ia bahkan menaikan satu kakinya.

"Karna ada elo,"

Lisa memejamkan matanya, menahan emosinya. Ia berjalan ke arah Hanbin dan bersidekap di depan cowok itu

"Iya gue emang nggk nyuruh lo menjauh, tapi gantinya gue yang ngejauh. Gimana gue bisa ngejauh dari lo kalo lo ngintilin gue kemana mana?"

Hanbin terkekeh pelan, "Emang gue ada ngijinin lo ngejauh?"

Lisa mendelik tajam, "Gue nggak perlu persetujuan lo." Lisa mendengus, ia berbalik dan ingin kembali ke kamarnya karna merasa tak tahan dengan Hanbin.

Tapi sekali lagi, perkataan cowok itu sukses membuat Lisa berhenti melangkah dan mematung.

"Usaha ngejauh lo nggak mempan."

Lisa berbalik dan memasang wajah galak. Tapi gadis itu diam, menunggu lanjutan perkataan Hanbin.

"Gue bodoh kalo ngebiarin lo ngejauh." Hanbin bangkit, ia melangkah pelan, satu langkah.

"liat kan? gue ngedeket gini kenapa lo nggak ngejauh? itu artinya lo emang nggak pengen jauh jauh dari gue."

Hanbin kini ada selangkah didepan Lisa. Cowok itu mengeraskan rahangnga. Tangannya memegang kedua lengan atas Lisa, menahan agar gadis itu tidak mundur.

"Kalo lo ngejauh gue semakin mendekat. It's easy."

"Dan kalo lo diem, gue bakal terus ngedeket," Hanbin menggantungkan kalimatnya, iya memajukan wajahnya. Dan berbisik pelan ditelinga Lisa.

"Masa bodo sama status lo, intinya gue sayang sama lo. Gue nggak akan ngelepasin lo dengan mudah."

Hanbin lalu tersenyum tipis, ia melepaskan tangannya dan beralih memeluk Lisa.

"Gue nggak pernah nganggep lo calon adek tiri gue. Bagi gue elo Lisa. Tetep lisa sampai kapanpun."

[K A K A K  T I R I]

ah mianhae

JANGAN LUPA
VOTE AND COMMENT

[5] Kakak Tiri [Hanlis]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang