Spesial : Lisa dan Hanbin

1K 89 5
                                        

Lisa duduk sebelahan dengan Hanbin, namun pandangan Lisa terfokus kedepan. Ke arah mama dan papa-barunya- itu. Gadis itu senang,  bisa merasakan keluarganya lengkap lagi.

Walau dia harus merelakan pengisi hatinya pergi.

Lisa menoleh ke samping, mendapati Hanbin yang juga melihat ke arahnya.

Biasanya, Lisa akan tersenyum salah tingkah tapi kini gadis itu mengulas sebuah senyuman.

"Dari kakak kelas, lo sekarang jadi kakak gue."

"Dari pengisi hati lo, gue sekarang jadi seorang penjaga."

Lisa tersenyum miris, sikap Hanbin yang seolah tak bisa melepaskan dirinya membuat Hati Lisa juga bertambah sakit. Gadis itu menjadi bersalah karna tidak memikirkan perasaan Hanbin.

"Gue udah sama Yuta." Kata Lisa pelan sambil kembali menoleh ke depan.

"Gausah pura pura. Sampai kapan lo mau nyakitin Yuta?"

Lisa sedikit merunduk, dia tau sikapnya ini lambat laun pasti akan menyakiti Yuta.

Tapi untuk sekarang, setidaknya Yuta tak terluka.

"Gue masih berusaha."

"Jangan ngasi Yuta harapan kalo akhirnya malah ngelukain dia. Lo tau kan sakit hati itu nggk enak?"

Lisa menarik nafas panjang, "bukan urusan lo."

"Apa lo nyesel sekarang? Ngelepasin gue dan milih Yuta?"

Lisa tersenyum miris, ia mengangguk kecil. "Bohong lalo gue bilang nggk nyesel. Tapi gue nggak bisa apa."

"Tapi nggk dengan cara lo ngasi harapan palsu ke Yuta. Dia tulus sama lo, dan lo malah manfaatin dia doang."

"Tapi dia nggk protes. Dia nggak minta gue untuk suka juga sama dia." Lisa barusaja ingin bangkit, tapi Hanbin menahan tangannya dan menatap Lisa tajam.

"Apa dia pernah bilang perasaannya ke elo? Lo juga nggk jujur kan sama perasaan lo ke dia, sekarang gimana dia mau jujur tentang perasaannya?"

"Jangan ikut campur."

"Jangan jadi egois."

Lisa mendengus kesal, dia menghentakan tangan hanbin yang masih menggenggamnya.

"Lo masih nggk punya hak untuk ngatur ngatur hidup gue."

*
*
*

Betapa sialnya Lisa hari ini, tadi pagi dia baru saja bertengkar dengan Hanbin. Tapi kini dirinya dan Hanbin disuruh pergi berbelanja oleh mamanya.

Tentu saja dia mengajak Yuta untuk ikut.

Dan suasana yang seperti dia harapkan sangat jauh dari realita. Suasana mobil sangat sangat sepi.

"Yut? Nginep dirumah yuk nanti."

Yuta jadi menatap Hanbin, begitu juga Hanbin menatap Yuta.

"Emang papa sama mama kemana?"

"Ya nggk kemana, cuma pengen kamu main ke rumah aja."

Yuta hanya mengangguk mengerti, dia juga merasa tidak enak karna ada Hanbin juga.

"Ini belok kanan kan ya?" Tanya Yuta memastikan sebelum membelokan stir mobilnya.

Padahal tidak banyak, padahal Lisa bisa mengajak Yuta, tapi kenapa papa dan mamanya menyuruh Hanbin ikut?

"Kayaknya mama kamu mau buat kue ya?" Tanya Yuta kepo setelah mengintip ke dalam kertas putih yang sedang dibaca Lisa.

Lisa menggangguk pelan, dia masuk ke dalam toko itu sambil menarik Yuta.

Itu sengaja.

Tentu saja untuk pamer pada Hanbin.

Lisa asik berjalan dan mencari bahan bahan bersama Yuta, meninggalkan Hanbin dibelakang sendiri.

"Eh?" Tiba tiba Lisa terkejut, Hanbin meletakan beberapa pack yougurt ke dalam troly yang dibawa Lisa.

"Punya lo yang dikulkas kemarin gue abisin, beli aja lagi." Setelah itu Hanbin berjalan mendahului kedua sejoli itu.

Sejak kapan lisa suka minum yougurt?

"Eh bentar Lis, mama aku telpon nih. Aku tunggu di mobil aja gimana? Kamu sama Hanbin aja. Bisa kan?"

Alis Lisa terangkat, ia mengangguk pelan sembari melirik Hanbin yang ada beberapa langkah didepannya.

"Oke nggak apa. Titip salam sama mama kamu."

Yuta tersenyum lebar lalu mengacak rambut Lisa gemas. Cowok itu lalu kembali ke parkiran dengan beberapa kali menghela nafas panjang. Menguatkan hati.

Gue harus siap untuk ngelepasin Lisa kapan aja. Gue harus berusaha melepas dia dari sekarang.

TBC

Yuta baik kan
Kata orang jangan nyianyiain orang yang tulus.

Nanti kena karma.
Nghenghenghe

LIKE COMMENT!!!!

[5] Kakak Tiri [Hanlis]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang