"APA APAAN SIH LO!??"
Hanbin terlonjak, ia hampir melempar hape yang sedari tadi dia mainkan. Saking asiknya bermain game ia malah tidak sadar Lisa sudah datang.
"Gue nggak lagi ulang tahun." Tambah Lisa dengan ketus dan nada datarnya.
"iya gue tau, ini gue nembak lo lagi. Harus jawab."
Sorotan mata Lisa terlihat sayu. Gadis itu menatap Hanbin dalam dalam cukup lama. Sampai akhirnya Lisa melangkah gusar ke arah tempat tidurnya.
Ia dengan kasarnya menarik boneka besar itu dan membuang ke lantai. Tumpukan coklat juga dilempar ke arah lantai. Sedangkan bunga mawarnya Lisa lempar tepat di depan kaki Hanbin.
"Lupain ide ide gila lo. Sampai kapanpun nggak ada kata kita diantara lo sama gue."
"Nggak usah bersikap seakan lo nggak suka sama gue juga. Tuhan nyiptain hati itu untuk membagi kasih sayang, bukan malah mengubah jadi benci."
Lisa diam, ia masih berusaha mengacaukan segala yang Hanbin siapkan untuk kamarnya. Gadis itu bahkan sampai menginjak injak bunga mawar pemberian Hanbin.
"Bukan urusan lo, gue mau gimana. Sekarang keluar dari kamar gue."
Hanbin bergeming, hatinya mencelos begitu saja. Ekspetasi yang sedari tadi ia pikirkan ternyata sangat jauh dari realita.
Wajah berseri Lisa dan senyum lebar bibir Lisa tidak sesuai dengan ekspresi marah gadis itu.
Bahkan kata 'iya' yang dia idam idamkan terucap dari bibir mungil Lisa berubah menjadi cacian.
"Gue tau lo tersiksa kayak gini lis, lo sedih, lo sakit hati."
Lisa mengangkat wajahnya, ia tertawa sinis ke arah Hanbin, "Semakin lo gini semakin gue sakit." Tanpa sadar suara gadis itu naik satu oktaf.
Nafasnya semakin tak beraturan. Cowok di depannya itu seakan sengaja memancing emosisnya.
"ELO YANG BUAT GUE KAYAK GINI HANBIN!! HARUSNYA DARI AWAL
GUE TAU LO ITU CALON KAKAK TIRI GUE..."Kaki Lisa melemas, ia jatuh terduduk tepat didepan Hanbin. Gadis itu merunduk dan mengacak rambutnya. Pandangannya semakin sayu melihat bunga yang ia hancurkan tadi.
"Harusnya gue nggak suka sama calon kakak tiri gue...harusnya gue nggak kenal lo..."
Hanbin tanpa sadar memundurkan badannya. Nafasnya tercekat melihat Lisa 'mengamuk didepannya. Gadis itu benar benar terlihat kacau. Suara paraunya, rambut yang acak acakan, pakaiannya yang masih seperti tadi siang.
Benar benar membuat hati Hanbin terasa remuk.
"Gue tau di dunia ini nggak ada yang mustahil, tapi pengecualian untuk kita."
Lisa menarik nafas panjang, semakin merunduk dan membiarkan rambut yang ia gerai menutupi wajahnya.
"Mau lo nunggu sampai kapanpun, jawaban gue tetep nggak."
Kaki Hanbin maju selangkah, ia sedikit berjongkok, tangannya sudah terjulur ingin memeluk gadis itu. Tapi sedetik kemudian tubuhnya menegak. Tangannya mengepal. Hanbin merasa marah pada dirinya sendiri.
Ia perlahan bangkit dan menarik nafas panjang.
"Bukan cuma lo yang bisa keras kepala. Tunggu dan liat aja, lo bakal jadi milik gue."
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
[5] Kakak Tiri [Hanlis]
FanficCalon kakak tiri gans? Kalo suka mah pepet. Kalo kagak jauhin Start : 11 may 2018 End :