Z- epilog

1.3K 131 6
                                    

Hari itu hari pernikahan orang tua Lisa dan Hanbin. Keadaan benar benar kacau terlebih lagi besok adalah hari gradulation Lisa dan teman temannya. Tentu saja disana hanya ada Hanbin yang membantu orang tuanya.

"Lisa dateng mah?"

Irene yang sedang dipakai make up hanya menyilangkan tangannya, isyarat tidak. "Nanti iya, sekarang sih enggak. Dia lagi sibuk biarin aja."

Hanbin tersenyum tipis. Ia kini membuka roomchatnya dengan gadis itu.

Hanbin : dimana? Masih sibuk?

Lisa : lumayan, nanti jennie dateng bantuin mama

Hanbin menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan. Pesta pernikahan ini tinggal menghitung jam. Dan ini sudah terhitung setahun semenjak kejadian itu.

"Kak Hanbin."

Panggilan itu sedikit mengejutkan bagi Hanbin, kini Jennie dan Jisoo -teman Jennie dan Lisa- sudah berdiri diambang pintu.

"Hai Jennie, Jisoo."

Jisoo langsung menghampiri mama Lisa, dan Jennie malah menghampiri Hanbin.

"Kak Hanbin pake jas putih nanti?"

Hanbin hanya mengangguk kalem, tanda dia membenarkan.

Jennie melongos panjang lalu menggeleng kecil. "Yaudah." Balasnya cuek.

****

Ruangan megah itu dipenuhi orang orang. Pernikahan orang tua Hanbin dan Lisa kini akan dimulai tapi sampai sekarang batang hidung Lisa belum terlihat.

Gadis itu sedari tadi ada di ruang ganti baju, bingung memilih baju yang akan dia pakai. Belum lagi make upnya yang belum benar benar sempurna.

Saking kesalnya dia malah menyalahkan gradulationnya besok sehingga dia tidak menyiapkan diri lebih banyak.

"Jennn..." Lisa langsung menghampiri Jennie begitu melihat gadis itu masuk. "Apa gue pake dress hitem aja ya? Tapi dress putih gue jauh lebih bagus"

Jennie mengomel dalam hati. "Nih gaun pink buat lo."

"Bagus, apa gak kepanjangan buat gue"

Lisa tidak terbiasa memakai gaun, rencananya gadis itu sekarang memakai dress pendek.

"Dia dateng?"

Lisa mengangkat wajahnya, menatap Jennie datar. Dirinya terdiam sebentar,  jadi mengingat ponselnya hari ini sangat sepi tanpa satupun pesan yang dia terima.

"Ntah, dia gak bilang."

"tomorrow he will surely come, calm down."

Lisa tersenyum lebar, "Nggak masalah juga kok kalo dia gak dateng." Lisa memilih meninggalkan Jennie lantas memakai gaun pink yang diberikan gadis itu.

Jennie diam diam tersenyum tipis. Dalam benak ia bersyukur. Tak ada yang berubah. Tidak ada hal buruk yang terjadi. everything went smoothly. Baik untuk dirinya, Taeyong, Hanbin, Lisa dan Yuta.

Semua kejadian itu tak merubah hubungan mereka. Everything will be okay. Setidaknya luka yang mereka miliki dahulu, walau cukup menyakitkan namun mereka bersikap seakan itu luka ringan. Tanpa berfikir tentang masa lalu yang menyakitkan, mereka malah fokus pada masa depan.

Luka itu tidak membuat mereka berubah. Malah membuat mereka semakin dewasa. Mengerti apa arti merelakan yang sesungguhnya. Apa arti dari kasih sayang yang sesungguhnya.

Kini mereka yakin, sekuat apapun menahan. Yang pergi akan tetap pergi. Dan sekuat apapun melepas, yang tetap tinggal akan selalu ada.

and the wound didn't change anything.

[5] Kakak Tiri [Hanlis]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang