Mata Lisa memicing melihat kini gadis itu semakin menempel dengan Hanbin. Entah siapa yang diajak Hanbin kerumah. Tapi Lisa tau dia bukan tipe Hanbin.
Lisa yang melihat gadis itu pamit ke toilet membuat Lisa memiliki ide untuk mengikuti gadis itu. Menunggunya sambil bersidekap di depan dada.
Saat gadis itu keluar, ia sempat terkejut dengan keberadaan Lisa didepan pintu kamar mandi. Namun dia tidak mengubrisnya.
"Tunggu. Lo ada apa sama kak Hanbin?"
Gadis itu menaikan satu alisnya. "Pacar."
"Cih! Gue nggak suka sama lo. Mending jauh jauh dari kak Hanbin."
"Emang lo siapanya? Cuma adek tiri juga."
Emosi Lisa jadi tersentik, sebab sedari tadi dia memang sedang badmood. "Lo gausah belagu ya!"
"Sorry tapi gue nggak punya urusan sama lo."
Lisa hanya menatapnya kesal. Langsung meninggalkan gadis itu. Ia memilih kembali ke tempat tadi.
Dia langsung terduduk kesal disebelah Yuta. Dengan wajah yang kusut Lisa menatap kesal ke arah Hanbin.
"Kenapa sih?"
Lisa hanya menggeleng, perhatiannya teralihkan saat pacar Hanbin datang. Merasa muak dengan wajah pacar kakak tirinya itu, Lisa langsung bangkit berencana kembali ke kamarnya.
Lisa memekik keras. Sebuah minuman berwarna merah kini menghancurkan warna putih baju yang dipakai Lisa.
Wajahnya merah padam, bersiap marah.
"Aduh sorry ya adik ipar." Ucap pacar Hanbin yang sebenarnya sengaja menuangkan minuman itu dibaju Lisa.
Lisa yang sudah tak bisa sabarpun langung mendorong tubuh gadis yang agak lebih pendek darinya membuat gelas ditangan gadis itu pecah.
"Lisaa!!!" Hanbin memekik, segera menghampiri mereka. Sedangkan Yuta mengambil tisu dan kini membersihkan tangan Lisa yang basah.
"Ganti baju dulu, nanti kita kerumah aku. Nggak usah disini lagi."
Lisa masih melotot ke arah pacar Hanbin sebelum berjalan dengan kesal ke kamarnya.
"Kayaknya adek kamu nggak suka banget sama aku ya? Dari tadi aku didorong dorong."
"Diem! Gausah ngerendahin Lisa." Suara datar Yuta membuat Hanbin dan pacarnya serempak menoleh. Ia menatap kesal ke arah Hanbin. "Jaga pacar lo baik baik."
Yuta lantas pergi ke bawah, memilih menunggu Lisa dilantai bawah.
Hanbin yang kesal langsung menghampiri Lisa dikamarnya. Dan menyuruh pacarnya untuk duduk kembali.
"Lo apa apaan sih?"
Lisa menoleh, sedikit terkejut tapi dia hanya menampilkan ekspresi flatnya.
"Gausah nyari masalah ya. Kita tiap hari bawaannya berantem mulu."
"Lo yang mulai." Jawab Lisa ringan yang membuat Hanbin semakin kesal.
Hanbin mendekat ke arah Lisa tapi Lisa berusaha menghindar. Sampai Hanbin menarik tangan gadis itu dan memeluk Lisa erat.
"Lo yang nyuruh gue ngejauh. Lo yang nyuruh gue nyari yang baru. Terus kenapa sekarang lo protes?"
Lisa mematung, dia terakhir kali memeluk Hanbin sekitar setahun yang lalu.
"Kak lepas."
"Biarin, ini untuk terakhir kalinya."
Lisa yang awalnya berotak kini pasrah, membiarkan Hanbin memeluknya erat.
"iya, gue nggak suka liat lo sama dia. Gue nggak suka lo punya pacar! Gue gak suka dia dateng kerumah lo sebagai pacar sedangkan gue sebagai adik lo! Gue gasuka kenapa gue nggak bisa ada di posisi dia!"
"Gue udah bilang, ayo sama gue. Kita jelasin bareng bareng ke mama sama papa."
Benar, mengapa kehilangan terasa begitu menyakitkan?
"Gue mau, mau banget."
"Ah, jadi ini waktunya gue pergi." Yuta yang memang sedari tadi ada disana kini mengangguk mengerti, dan perlahan berjalan mundur.
Dia memegang dadanya yang terasa sesak. Tapi setidaknya dia bisa sedikit tenang ada yang akan menjaga gadis itu sekarang.
"Tapi nggak dengan kondisi kita sekarang." Lisa melepaskan pelukan Hanbin.
"Those memories are enough to keep you in my heart forever. But now my future is Yuta."
Sekarang Lisa tau, dia memang akan kehilangan orang yang memang tidak seharusnya untuknya. Hanbin memang hadir untuk menciptakan kenangan yang bisa akan dikenangnya.
Tapi Yuta akan menjadi orang yang akan membuat kenangan bersamannya.
Ya, apapun itu. Hanbin bukan lagi masa depannya. Cowok itu hanya akan menjadi kenangannya dimasa depan.
"Apa ini? Gue kira lo belum move on."
Lisa tersenyum tipis, "memang belum, tapi bukan berarti nggak bisa. Seenggaknya sekarang gue terbiasa dengan kehadiran Yuta."
TBC
Ayoo dong vote and commentnya:)))))
KAMU SEDANG MEMBACA
[5] Kakak Tiri [Hanlis]
FanfictionCalon kakak tiri gans? Kalo suka mah pepet. Kalo kagak jauhin Start : 11 may 2018 End :