M

1.4K 174 4
                                    

VOTEMEN JUSEYO~

Liburan yang Mino dan Hayi rencanakan lancar. Hanbin dan Lisa hanya mengikuti kemana pasangan itu pergi tanpa banyak protes meskipun akhirnya Mino dan Hayi asik sendiri.

Besok hari terakhir mereka di bali, lusa pagi pagi sekali mereka harus kembali. 

Sekarang pukul 10 malam, seharusnya Lisa sudah memejamkan matanya dan berangkat ke alam mimpi tapi pikirannya melayang ke Hanbin.

"Ck!" Lisa menyingkirkan selimutnya, menganbil hp nya, membuka google mencari sesuatu.

Gadis itu merasa tidak tenang, sepulang dari pantai tadi, Hanbin sama sekali belum keluar dari kamarnya. Cowok itu juga tidak ingin makan. Awalnya gadis itu mengira ini cara Hanbin menghindarinya tapi mengingat kemarin sikap cowok itu yang biasa biasa saja Lisa jadi berfikir dua kali.

Tiba tiba Lisa mengingat salah satu isi pesan Yuta.

Yuta : kemaren gue nonton sinetron, katanya jangan nyia nyiain orang nanti nyesel

Kali ini otak Lisa kalah oleh hatinya. Kakinya melangkah keluar dan berjalan menuju kamar Hanbin. Diketuknya pelan pintu kamar cowok itu.

"Masuk," Bukan suara Hanbin, tapi suara Hayi yang terdengar. Lisa jadi menegakan diri dan membuka pintu. Matanya melebar melihat Mino juga ada disana.

"Eunhg, kok rame ya?" Tanya Lisa tak tahan, tak mengerti apa.

"Ni bocah sakit, ngerepotin ae." Kata Mino ringan.

Lisa duduk disisi tempat tidur Hanbin, menempelkan punggung tangannya pada kening Hanbin.

"Biar gue aja yang jagain kak, kalian tidur aja."

Mino berdehem kecil.

Seakan mengerti Lisa mengangguk tenang. "Gua mau ngerawat kak Hanbin...." Lisa menggantungkan ucapannya dan beralih menatap Hanbin.

"Sebagai saudara...." Sambungnya pelan, tidak benar benar yakin akan point itu.

Flasback.

Lisa berjalan gelisah, menggigit ujung kukunya sambil mendengarkan ocehan di sambungan telponnya.

Jennie memaksanya untuk menjawab, sebenarnya Lisa menyukai siapa.

Lisa menghela nafas panjang sebelum menjawab. "Hanbin, gue suka kak Hanbin."

Tanpa sadar, Mino dan Hayi ada dibelakang Lisa, ingin menyapa gadis itu namun perkataan Lisa membuat mereka berdua mematung lebih tepatnya Mino.

Lisa berbalik, dan saat itu juga matanya melebar sempurna melihat ekspresi Hayi dan Mino.

"Hanbin harus tau," Kata Mino akhirnya setelah tersadar.

"Kak mino!!" Lisa menahan tangan Mino, "Jangan, gue mohon, jangan kasi tau Kak Hanbin."

"Kenapa? apa lo takut Hanbin nggak suka sama lo? tapi nyatanya hanbin itu su——"

"INI SALAH, SEMUANYA SALAH KAK." Lisa merunduk, "Nggak seharusnya gue suka sama calon kakak gue."

Lisa mengangkat wajahnya, sudah memasang tampang memelas. "Tolong, jangan kasi tau kak Hanbin.

Mino mendengus, ia tidak perduli.

"Mino," Tegur Hayi karna ia tau benar bagaimana sifat Mino.

"Tolong bedain perasaan perempuan sama laki laki. Semuanya beda."

Flasback end

"Rawat baik baik, kalo gimana gimana bawa aja besok ke rumah sakit."


Setelah Mino dan Hayi keluar, Kini lisa bisa memandang wajah Hanbin sepuasnya.

Gadis itu dengan telaten mengompres Hanbin.

"Seandanya lo bukan calon kakak gue

[K A K A K  T I R I]

lamaya gk up mian hehe

Rajin rajin deh sekarang :))

Galau zone end, jadi bakal sering sering up ini :)))

[5] Kakak Tiri [Hanlis]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang