Special : gradulation Hanbin

798 88 0
                                    

[Flasback]

Dia datang, Lisa datang. Tentu saja. Bagaimana dia tidak datang disaat calon kakak tirinya itu lulus SMA?

Lisa menatap cermin, tersenyum puas melihat dressnya yang sangat bagus.

Sadar atau tidak, gadis itu berusaha terlihat cantik untuk hari ini dimata Hanbin.

Izinkan dia melupakan bahwa dia adalah pacar Yuta untuk hari ini saja.

Dia menyampirkan tasnya, mengambil bunga yang sudah dia siapkan tadi pagi.

Dia turun kebawah, melihat disana sudah ada Taeyong dan Jennie.

Mereka menunggu Lisa, tentu saja gadis itu sudah berpesan untuk tidak menceritakan tentang hari gradulation Hanbin.

"Elo, yakin soal Yuta?"

Lisa menggigit ujung bibirnya. Ia menatap Taeyong dan jennie lumayan lama dan akhirnya dia mengangguk.

"Please, untuk hari ini aja. Mulai besok gua bakalan ngelupain semua tentang Hanbin."

Jennie menghela nafas panjang. "Tapi ini udah 3 bulan lebih lo pacaran sama Yuta. Lo nggak inget? Atau perlu gue ingetin lagi?"

Jennie bimbang, tentu saja. Lisa dan Yuta adalah sahabatnya.

Menolong Lisa dan membiarkan Yuta sakit hati? Dia tidak bisa
Menolong Yuta dah membiarkan Lisa sakit hati? Dia juga tidak bisa.

Taeyong mengelus punggung Jennie, dia mengangguk, menenangkan Jennie.

"Syaratnya lo gak boleh berduaan doang sama Hanbin. Harus ada gue atau Jennie."

Taeyong jadi harus bersikap begitu. Sekarang status Lisa adalah pacar Yuta, jadi dia harus menjaga Lisa agar tetap dalam jarak aman dengan Hanbin.

Akan lain halnya jika Lisa bukan pacar Yuta. Tentu saja Taeyong akan membebaskan gadis itu sesuka hatinya.

Dan Lisa mengerti, walau dia berusaha melupakan fakta itu, tetapi otaknya selalu saja mengingat.

Biarlah gadis itu egois untuk hari ini saja.

***

"Congratulation." Kata Lisa sambil menyerahkan sebucket Bunga untuk Hanbin. Ia tersenyum tipis, namun dalam hatinya ia ingin memeluk cowok itu erat erat.

"Yuta gak dateng?"

Lisa diam, pertanyaan Hanbin seakan membawa dirinya pada kenyataan. Ia tersenyum dengan tenang. "yuta nggak bisa dateng."

Tentu saja itu bohong. Yuta bahkan tidak tau kelulusan Hanbin adalah hari ini.

"Cie yang udah kelas 3 sekarang. Belajar yang rajin ya. Inget jangan nakal nakal, gue udah lulus, Yuta diluar negri, cuma ada Taeyong. Itupun dia udah pacaran sama Jennie, siapa yang mau jagain lo?"

Taeyong terkekeh kecil, apa cowok didepannya itu berusaha melawak? "Gue bisa jagain dia, lo tenang aja bang."

Hanbin mengangguk mengerti. "gue disini aja jarang ngeliat lo, apalagi kita beda sekolah ya? Gimana gue bisa liat lo ketawa ketawa lagi?"

"Kak...."

Hanbin menatap Jennie sambil menaikan alisnya, ia lantas tersenyum lebar. "Gue ngomong gini sebagai kakak."

-yang harus merelakan cintanya menjadi adiknya." Sambung Hanbin didalam hati.

"Kalian kan bentar lagi tinggal satu rumah." Kata Taeyong yang langsung membuat ekspresi Hanbin semakin datar.

Iya, taeyong benar. Gue masih bisa liat Lisa dirumah nanti sebagai adik.

Lisa mendekat, ia langsung memeluk Hanbin. Hanya sebentar, tapi membuat jennie membulatkan mata.

Gadis berpipi bulat itu hampir saja menarik Lisa menjauh kalau saja Taeyong tak lebih dulu menariknya menjauh.

"Mereka bakalan jadi saudara, gak ada yang perlu dikawatirin." Kata Taeyong menenangkan.

"Yong, gue itu cewek. Sesama cewek gue tau gimana perasaan Lisa. She loved hanbin so much! Dia susah untuk move on. Nggak menutup kemungkinan untuk Lisa balikan lagi sama Hanbin kan?"

Taeyong jadi memijat pelipisnya, kini ikut pusing juga.




"Maaf, untuk semuanya. Gue harap lo nemuin yang lebih baik dari Gue." Bisik Lisa pelan saat memeluk Hanbin.

Hanbin hanya bisa mematung, kaget dengan perlakuan tiba tiba gadis itu namun beberapa detik kemudian Hanbin membalas pelukan Lisa.

"Bilang sama Yuta, gue cuma bakalan mundur ke belakang garis start. Gue bukan menyerah."


[TBC]

[5] Kakak Tiri [Hanlis]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang