Hey, apa yang istimewa dari perjuangan yang berujung sia sia?
Selain rasa sakit apa yang gue dapet? Sebenernya nggak ada, bahkan min, gue nggak dapet untung apa apa.
Tapi setidaknya gue pernah berjuang. Gue berusaha mempertahankan apa yang seharusnya gue punya. Berusaha mendapatkan apa yang harus gue genggam.
Sakit untuk tau lisa gamau deket deket sama gue.
Sakit untuk tau kini rasa dia ke gue berubah menjadi benci.
Dia lemah, dia takut, dia ragu. Itu masalahnya. Bukannya gue memaksa kehendak, gue cuma pengen berjuang sampe titik darah penghabisan. Sampai bener bener gak ada yang harus diperjuangin lagi.
Di hari itu, gue yakin cincin yang disodorkan Yuta akan ditolak oleh Lisa mengingat gadis itu tidak memiliki hubungan spesial dengan Yuta.
Tapi melihat Lisa menerima Yuta, gue tertawa. Iya benar, tertawa lebar.
Who can love lisa like how much i love lisa? No one can.
Tapi gue salah, mungkin, hati Lisa bukan untuk Yuta. Mungkin seluruh perhatian gadis itu bukan untuk Yuta.
Tapi yuta selalu ada. Cowok itu, seakan sebuah alat yang mengundang kebahagiaan untuk Lisa.
Tanpa Lisa sadari, hatinya yang semula untuk gue kini tertawa dan tersenyum untuk orang lain.
Satu yang gue pikirin
Why can he love Lisa more than I Love Lisa?
Gue akuin, Yuta istimewa. Dia memiliki apa yang gak gue punya.
Gue, hanbin yang selalu memaksakan kehendak. Gue yang selalu malarang Lisa untuk melakukan ini itu, gue yang mengekang dia.
Gue hanya bisa marah marah dan melarang Lisa ini itu untuk tetap mempertahankan gadis itu disisi gue.
Tapi apa yang Yuta lakukan? Dia hanya diam, seakan dia cowok tak berperasaan yang membiarkan gadis yang dia sukai bersama orang lain. Yuta diam, bahkan dia berani melepaskan Lisa, menyimpan rapat rapat isi hatinya.
Gue bego. Gue gatau semakin gue memegang Lisa erat untuk dipertahankan semakin besar kemungkinannya gadis itu akan terlepas dari jangkauan gue.
Tapi Yuta, dia melepaskan apa yang harus dia lepas dan menggenggam apa yang seharusnya dia genggam.
Gue yakin Lisa untuk gue makanya gue memegang dia erat, enggan untuk melepaskan. Tapi Yuta melepaskan Lisa, yakin bahwa gadis itu bukan untuknya.
Yuta mungkin bodoh untuk melepas seorang gadis tanpa diperjuangkan.
Tapi gue merasa gue jauh lebih bodoh dari Yuta.
Dia mengerti Lisa. Dia mengerti semua keinginannya.
Yuta memang akan datang walaupun Lisa tidak meminta, tapi dia akan pergi jika Lisa memang tidak menyukainya.
Gue? Gue malah memaksa kehendak, ngotot untuk selalu ada disisi Lisa gak perduli gadis itu nyaman atau tidak, gak perduli Lisa menginginkan itu atau tidak.
Yang gue tau, I must always be on Lisa's side
Itulah kesalahan gue. Gimana gue mau dapetin kepercayaan Lisa kalau gue bahkan gak bisa ngebuat dia nyaman?
Gue adalah Hanbin yang bodoh!
Bukan memperdekat hubungan, tapi gue malah semakin menjauhkan diri dari Lisa.
Setelah semuanya, setelah gue termenung cukup lama dan akhirnya gue sadar.
Yuta is better than me. he will always make Lisa smile. he will always look after Lisa.
Rasa marah, rasa kesal, rasa sakit yang gue rasain hilang sudah. Sekarang gue bersyukur. Seenggaknya sekarang dia memiliki seseorang yang akan selalu menjaganya.
Lisa, gue harap lo selalu bahagia gak perduli lo mau sama siapa dimasa depan.
[HANBIN]
Like
CommentLuvluv
KAMU SEDANG MEMBACA
[5] Kakak Tiri [Hanlis]
Fiksi PenggemarCalon kakak tiri gans? Kalo suka mah pepet. Kalo kagak jauhin Start : 11 may 2018 End :