V

1.3K 161 5
                                    

Lisa, Taeyong dan Yuta berjalan beriringan dikoridor. Gadis itu berada ditengah tengah, karna hari ini Jennie sedang absen.

"Kemana? bolos?" Tanya Lisa enteng, sambil melirik murid murid yang mulai masuk ke dalam kelas.

"Nggak." Jawab Taeyong singkat.

"Kantin elah." Ucap Yuta sambil menoyor kepala Lisa gemas. Cowok itu hanya bisa menggeleng heran.

"Nanti sore pulang sama siapa? elo masih marahan sama Hanbin?" Tanya Taeyong saat mereka baru memasuki kantin dan dirinya tak sengaja melirik Hanbin yang juga ada disana.

"Hng, masih. Sama siapa aja boleh deh."

Mereka bertiga lalu memilih meja yang berada dipojokan kantin, menghindar dari keramaian.

"Lo free kan? mau jalan nggak sama gue? ada sesuatu penting." Ucap Yuta yang langsung membuat Taeyong menoleh heran.

Lisa tidak langsung menjawab, gadis itu malah refleks menoleh ke arah Taeyong. Gadis itu lalu berdehem kecil dan mengangguk pelan. "Jemput ya."

Sorenya....

Lisa menyampirkan tas selempangnya dipundak. Suara motor Yuta sudah terdengar dan gadis itu langsung berlali kecil keluar.

"Yok! mau kemana nih? dah siap gue jalan jalan sampe malem." Ucap Lisa semangat sambil menodongkan tangannya kedepan, meminta helm untuknya.

"Cuma hari ini kok, ayo."

Lisa mengangguk enteng, ia langsung naik. Gadis itu tampak berseri seri dengan senyum yang mengembang diwajahnya.

Awalnya Yuta mengajak Lisa ketaman, karna hari masih sore. Masih bagus untuk bercakap cakap ditaman dengan makanan ringan.

"So, hal penting apa yang mau lo bilangin?" Tanya Lisa to the poin usai Yuta menyodorkan es krim padanya.

"Baikan ayo sama Hanbin."

Mendengar itu Lisa langsung melongos, ia memicingkan matanya ke arah Yuta. "Disuruh kak Hanbin ya? duh apasih?"

"Kasian Taeyong. Lo kalo lagi marahan sama kak Hanbin kan nyusahin. Maunya dilayanin terus kayak ratu, belom lagi Jennie."

Wajah Lisa semakin mengkeruh, ia mendengus kesal. "Apasih, biasanya juga nggk masalahin itu."

"Lo nggak boleh bergantung sama Taeyong lagi."

Lisa jadi memusatkan fokusnya pada Yuta. Tidak mengerti apa maksud cowok itu. "Apasih? jangan ngalur ngidul deh lo ngomongnya."

"Lo harus mandiri, gimana kalo nanti Taeyong nggak bisa disamping lo lagi?"

"Ada elo kan, Yuta gue." Jawab Lisa setelah melongos panjang.

"Kalo gue nggak ada gimana? lo mau gimana? mau nangisan dipojok kamar sendirian?"

"Apasih, lo kayak mau pergi aja." Ucap Lisa aneh sambil menggeleng kecil, kini ia memilih memakan es krimnya yang sudah ingin mencair.

"Gue harus balik ke Jepang, so hari ini lo mau nemenin gue keliling keliling nggk? itung itung perpisahan."

Lisa jadi mematung, gadis itu hampir saja menjatuhkan es krimnya. "Kapan?"

"Sabtu depan, masih ada 5 hari lagi sih tapi nanti gue sibuk ngurus ini itu, takutnya nggk sempet jalan sama lo."

Lisa menghela nafas panjang, ia menyodorkan es krimnya ke arah Yuta. "Jangan pergi, lo pasti kesel karna gue selalu minta es krim ke elo kan? nih gue balikin." Ucap Lisa pelan sambil merunduk.

"Cukup temenin gue sampe beberapa jam kedepan, oke?"


Lisa diam cukup lama sampai lamuannya terhenti karna dentingan ponselnya.

Taeyong : Elo sama Yuta?

Lisa menghela nafas panjang, ia mengangkat wajahnya dan menatap Yuta dalam dalam.

Walau dirinya lebih dekat dengan Taeyong tapi kehadiran Yuta juga cukup berpengaruh untuk dirinya. Yuta yang selalu bersikap layaknya kakak baginya.

"As Your wish."

TBC

[5] Kakak Tiri [Hanlis]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang