D

2.6K 262 14
                                    

I need vote and commnt guys :))
Gomawo❤️

"Aneh nggak sih Lisa sekarang?"

Taeyong dan Yuta sama sama menoleh ke arah jennie.

"Dulu dia demen banget diem pinggir lapangan nontonin lu lu pada sama kak Hanbin. Sekarang tiap ada ka Hanbin dia kagak mau kesana."

Jennie menatap Taeyong dan Yuta bergantian. "Kenapa ya? kalian tau sesuatu?"

Garis wajah Yuta datar, lalu berubah santai "Mungkin tu anak kesel aja gitu mamanya nikah lagi."

Taeyong pun mengangguk setuju. "Atau bisa jadi karna kak Hanbin yang selalu ngintilin dia kemana mana, mau jagain lah. Risih kali Lisa."

"Siapa sih ya yang nggk demen di khawatirin cogan? gue sih mau aja."

"Ya elu pantesan jomblo, matanya kemana mana. Cogan dikit langsung pepet. Padahal yang deket ada tapi milih yang jauh."

"Ehh?!?" Jennie melotot, memasang ekspresi bertanya.

Sebelum Jennie sempat bertanya lebih jauh pada Yuta, cowok itu lebih dulu menyapa Lisa yang mendekat. "Jan jutek gitu dong, cantik lo ilang tuh. Mencair kemana mana."

"Ha ha ha lawakan lo nggk lucu."

"Emang itu lawakan ya? rasanya kagak deh." Ucap Jennie sambil menggeleng.

"Wanna skip the class guys?"

Mereka bertiga lalu menatap Taeyong, menunggu lanjutan perkataan cowok itu.

".....Just go out or ngadem di perpus?"

"LO MAH BARU TEMEN GUE YONG!! TAU AJA GUE LAGI BADMOOD." Lisa bangkit lalu berlajan entah kemana mungkin pergi ke kelas mengambil hapenya.

Jennie menggeleng kecil, menatap Taeyong lalu tersenyum tipis. "Demi Lisa nih lo ngajak kita bolos?"

Yuta terkekeh pelan, perlahan bangkit ingin menyusul Lisa. "Good luck aja deh bro."

Taeyong tersenyum tipis, melirik Jennie sekilas. "Maybe yes maybe no,"

K A K A K

"Loh?!? Lisa Taeyong mana? katanya perpus? tapi lo kok sendiri? tadi kayaknya mereka duluan deh."

Jennie mengerutkan kening saat hanya melihat Yuta di dalam perpustakaan.

"Uks, perut Lisa tiba tiba keram."

Mata Jennie melebar, jadi panik begitu saja. "Kok lo diem disini si? ayo ke uks."

Dengan cepat Yuta menahan lengan Jennie. Cowok itu menggeleng tegas, mengisyaratkan Jennie untuk duduk di depannya.

"Gue udah gatel pengen nanya kayak gini, tapi takut lo gimana gimana."

Jennie yang penasaran jadi duduk dengan tenang. "Apaan? tanya aja, gue mau nyamperin Lisa nih."

"Lisanya atau Taeyong?"

Jennie mengerutkan keningnya. Gadis itu tidak paham apa yang dibicarakan oleh Yuta. "Apaan si?"

"Lo suka Taeyong kan?"

Jennie diam sebentar, lalu menggeleng. "Apaan si nggk."

"Taeyong suka sama Lisa. Lo tau itu juga. So, why your heart stuck at him? move on Jennie."

Jennie terkekeh pelan. Tidak ingin memperlihatkan ekspresi sedihnya. "Susah lah Yut, ini masih gue coba tapi nggk berhasil. Apa lo punya cara move on yang instan?"

Yuta diam, tidak tau juga. Setiap orang kan beda beda.

K A K A K

"Ayo pulang,"

Hanbin yang entah datang dari mana langsung mengambil tas Lisa yang sedang di bawa Taeyong.

"Dia pulang sama gue." Ucap Taeyong dengan nada tidak terima.

"Kak, bukannya kakak masih ada urusan osis? gue pulang sama Taeyong aja." Kata Lisa menolak ajakan Hanbin dengan harus, berusaha tidak mencari masalah.

"Nggk boleh."


"Lisa pulang sama gue."

Hanbin menoleh ke kanannya. Tersenyum tipis melihat Yuta yang berjalan mendekat. Dia menyerahkan tas Lisa pada cowok itu.

"Pulang sama Yuta, jangan kemana mana." Hanbin mengangguk sambil mengacak lembut pucuk kepala Lisa. Cowok itu pergi begitu saja membuat Lisa terheran.

Jennie datang tepat saat Hanbin sudah pergi.

"Nggak ngerti deh gue, kenapa Kak Hanbin nggak ngasi gue sama Taeyong tapi langsung iya iya aja kalo Yuta."

Jennie hanya diam, ya karna tidak tau juga apa alasannya dan lagian dia baru datang.

"Yuk pulang Lis, lo harus banyak istirahat."

Mata Jennie melebar, "Eh? katanya lo mau nganter gue pulang. Kalo lo nganter Lisa gue pulang sama siapa?"

Taeyong tediam, mengerjap pelan sambil melirik Yuta.

"Jennie pulang sama lo aja, biar gue yang nganter Lisa lagian tadi Kak Hanbin nyuruh gue."

Taeyong melirik Lisa lalu mengangguk pelan. Memberi isyarat pada Jennie untuk mengikutinya.

Sepeninggalan Taeyong dan Jennie, ia menggandeng gadis itu menuju mobilnya.

"Tumbenan lo bawa mobil, biasanya sukanya bawa motor."

Yuta tersenyum simpul dan membukakan Lisa pintu mobil. "Mau langsung pulang atau makan?"

"Langsung pulang aja." Jawab Lisa lalu masuk ke dalam mobil. Diikuti oleh Yuta. "Gue idupin lagu ya?"

Yuta mengangguk, "As your wish."

"Eh ya kok lo biarin Jennie pulang sama Taeyong sih? Padahal gue ngeshipper lo sama Jennie loh. Itu harusnya kesempatan lo buat deket sama Jennie tau."

Lisa menggeleng heran. "Mau gue bantuin?" Tanya Lisa sambil menaik turunkan alisnya. "Gercep dong."

"Nggak deh makasi."

Bibir Lisa mengecurut, "Lo cowok bukan si? kalo suka perjuangin lah."

Yuta hanya terkekeh kecil sambil tersenyum memilih diam dan melanjutkan mengemudinya dengan tenang.

K A K A K T I R I

lg ngk main tebak tebakan si tp biar terahasia aja gitu

[5] Kakak Tiri [Hanlis]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang