X

1K 127 4
                                    

Pagi itu Lisa benar benar muak. Ia dan hanbin duduk berdua di meja makan untuk sarapan.

"Pulang sama siapa?" Tanya Hanbin memecah keheningan.

"Yuta."

"Lo ada acara nggk sore?"

"Ada, sama Yuta."

"Malemnya kosong nggak?"

"Sama Yuta."

Hanbin menghela nafas pelan, "gausah bohong Lisa."

Lisa berdecak, ia seketika berhenti makan. "Gak guna banget bohong sama lo. Gue berangkat, yuta udah di depan."

Sebelum Lisa melangkah, hanbin menarik tangannya, menahan gadis itu pergi.

"Malem ini gue bakal bilang sama tante dan papa gue tentang kita."

Ekspresi Lisa tidak berubah, datar. Sangat datar. Ia tidak menunjukan ekspresi marah, tidak juga senang.

"Terserah lo, gue gak perduli." Jawab Lisa acuh lantas ia pergi meninggalkan Hanbin.

Percakapan singkat mungkin. Tapi berefek besar bagi Lisa. Dia sangat bimbang, dia tak tau isi hatinya yang sebenarnya. Dia menyayangi Hanbin, namun juga tak menginginkan cowok itu.

Lisa menghampiri Yuta dengan wajah masamnya. Dalam sekali pandang tentu saja Yuta paham. Tanpa dijelaskan atau diminta Yuta mengajak gadis itu pergi ke supermarket terdekat.

"Beli es krim dulu biar mood lo naik. Abis itu cerita ke gue lo kenapa."

Lisa mendengus, ia mengangguk dan membeli es krim. Lalu gadis itu menjelaskan semuanya pada Yuta.

"Lo suka hanbin kan?"

Lisa asik memakan es krimnya, tanpa menoleh ke arah yuta ia menggeleng.

Yuta langsung memegang tangan Lisa, menyuruh gadis itu menatap ke arahnya. "Jujur, lo sayang sama hanbin kan?"

"Yuta, kalopun gue cinta mati ke dia gak akan ngaruh apa apa. Karna gak semua cinta berakhir bahagia. Kalo kayak gitu gak ada yang namanya sakit hati."

'Hmm, kayak kisah cinta gue. Tentu aja gak happy ending, dan happy endingnya adalah lo sama Hanbin.'

Yuta bodoh, ia mengakui dirinya bodoh. Mungkin terlihat jelas oleh orang orang bahwa Taeyong memiliki perasaan untuk Lisa bisa dilihat dari betapa perhatiannya cowok itu pada lisa.

Tapi Yuta berbeda. Tugasnya bukan untuk benar benar disisi Lisa. Ia hanya bertugas menyampaikan keadaan Lisa pada Taeyong dan membiarkan cowok itu yang benar benar melindungi Lisa.

Lantas dia? Hanya bisa tersenyum melihat Lisa baik baik saja.

'Lisa, she deserve better than me. Entah itu Taeyong atau Hanbin. Itu lebih baik daripada Lisa sama gue yang bahkan gak berani nunjukin perasaannya sendiri.'

"Hmm, elo bener Lisa. So, ayo gue bantuin lo lolos malam ini."

Lisa menoleh ke arah Yuta dengan pandangan bertanya. Namun gadis itu tak bertanya, tak berniat dan memang tidak sedang ingin bertanya.

TBC

Tinggal 2 part lagi

[5] Kakak Tiri [Hanlis]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang