W

1K 128 2
                                    

"Yuta...mau ituuu"

"Yutaa gue pengen floatt ayo beli."

"Ayo foto disiniii."

"Bandananya lucu, beli couple sama yang lain yuk?"

"Yuta kesana yukk."

"Ayo karaokeee"

"Mau es krim ituu."


Yuta memandang Lisa yang kini asik dengan es krim ditangannya. Cowok itu diam diam melirik ponsel gadis itu yang tergeletak diatas meja. Dari arahnya terlihat sekali banyak pesan dari Hanbin.

"Udah malem, ayo pulang."

Lisa mengangkat wajahnya, dengan polosnya gadis itu menggeleng. "Gamau, masih mau jalan jalan sama lo. Untuk hari ini aja kan."

'Jangan gini, semakin lo bersikap kayak gini semakin gue susah untuk pergi'

"Hanbin pasti nyariin."

Lisa melongos pelan, "apasih mikirin kak Hanbin? dia aja gak pernah mikirin elo, dia selalu ngatur ngatur gue. Udahlah biarin aja dia."

"Lisa, pulang." Kata Yuta final dan penuh dengan penekanan yang membuat Lisa melongos panjang dan mencuatkan bibirnya.

"Jennie gimana? lo nggak berat hati ninggalin dia?"

Justru gue itu berat hati ninggalin elo...

"Padahal lagi setahun doang kan ya, tapi gue gabisa lagi sama kalian." Ucap Yuta pelan sambil merunduk.

Lisa yang melihat itu langsung bangun. "Besok pagi lo ada acara? eh nggak, pulang sekolah gimana?"

"Gue mungkin besok gak sekolah, tapi kalo lo mau ketemu bisa aja, nanti gue jemput."

"Gue mau nyetak foto kita, kenang kenangan."

Yuta tersenyum tipis ia lalu mengambil beberapa paper bag yang berisi barang barang yang dibeli Lisa.

"Gue lulus kuliah juga balik kesini." Ucap Yuta sambik terkekeh.

"Bener ya? kasian taeyong, gaada lu dia doang yang gue sama jennie jadiin babu."

"Iyaa bener. Yuk pulang."

***

"Dari mana?"

Lisa mendengus kesal. Suara itu adalah suara kesukaannya dan juga suara yang dia benci.

"Ngapain sih lo suka banget ada dirumah gue? situ punya rumah kan?" Jawab Lisa dengan ketus.

"Rumah gue rumah lo juga. Dari mana? jam segini baru pulang."

"Bukan urusan lo."

"Pergi sama Taeyong apa Yuta?" Tanya Hanbin to the poin. Sebenarnya Lisa juga tak mengerti, kadang Hanbin seperti kakak yang menjaganya, kadang seperti seorang pacar.

"Yuta." Jawab Lisa pelan dan kembali melajutkan langkahnya.

"Gue gak suka liat lo jalan berdua sama Taeyong atau Yuta."

"Gue juga gak suka lo ikut campur urusan gue." Balas Lisa tajam, tak mau kalah juga dari Hanbin.

Hanbin menghela nafas, "Gue bakal nunggu lo terus lis, sampai kapanpun gue gaakan nyerah."

"Iya mau lo nunggu sampe kiamatpun gue gak perduli." Balas Lisa acuh

Namun dalam hatinya Lisa merasa sesak. Gadis itu sangat ingin berbalik dan berlari ke arah Hanbin lalu memeluk cowok itu erat erat.

Andai saja mereka tidak menjadi saudara tiri, andai saja Lisa memiliki keberanian untuk berterus terang pada mamanya.

Lisa yakin, sekuat apapun dirinya menolak dan menjauh kalau Hanbin adalah jodohnya mereka pasti akan bersatu bagaimanapun caranya.

Dan

Sekuat apapun Hanbin  berusaha memilikinya kalau mereka tidak berjodoh pasti tidak akan bersatu

Hanya dua pilihan itu. Lisa tidak bisa membohongi hatinya kalau ia juga berharap bisa bersama Hanbin.

Tapi gadis itu hanya takut berharap terlalu tinggi dan akhirnya jatuh lalu sakit.

Lebih baik begini. Diam dan perlahan membunuh rasa itu.

TBC

Hey! Long time no see
Miane

[5] Kakak Tiri [Hanlis]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang