1. Raden Tahu Dari Mana?

471 23 2
                                    

"Kau harus belajar dari pengalaman," Raden menasihati Anton. "Mengalahkan anak penulis semacam Ali Rasidin butuh siasat yang rapi, tidak bisa semaumu sendiri tanpa pikir panjang,"

"Ya," Anton menjawab datar. Ia berada di ruangan gelap, tidak mau diganggu. Tapi siapa yang berani menolak nasihat orang tua bijak?

Raden meneruskan ujarannya sambil mengurai serpih senapan MK 11 menjadi bijih besi dengan kekuatan manipulasi atom yang dimilikinya.

"Kau mungkin belum tahu, Anton. Aku mengamati setiap usahamu mengalahkan anak penulis itu. Harus diakui, kau punya strategi yang beragam namun masih tidak terencana. Menyingkirkan Detektif Ichsan, pion utama anak penulis itu, dengan cara mengubah identitasnya menjadi anggota Serikat Jaringan, ternyata hanya solusi sesaat. Kombinasi Sidin dan Detektif Ichsan justru mengancam terbongkarnya Serikat Jaringan. Untung kau masih punya rencana cadangan, memancing Sidin ke ibu kota supaya berada dalam jangkauan Serikat Jaringan. Ternyata dia begitu licin, kabur ke Distrik Balaraja. Setelah dua rencana gagal, kau memutuskan untuk menembak Sidin dan teman-temannya secara langsung. Sekali lagi, usahamu digagalkan Detektif Ichsan yang sembunyi di dunia transportasi,"

"Jangan ganggu pikiranku," sahut Anton.

"Kenali musuhmu," kata Raden, tenang. "Cari kelemahannya. Kau berhasil menggoreskan peluru dua kali ke bahu Sidin, bukan?"

Dalam gelap, Anton mengangguk.

"Coba ingat kembali ucapan Sidin setelah kau mengenai bahunya kedua kali," perintah Raden.

Anton menurut, tapi jawabnya 'tidak ingat'.

"Masa sih, aku saja tahu," Raden menjentikkan jari.

"Elina... rahasiakan kejadian ini... secara tidak langsung, kau menembakku,"

Penjelasan Raden, "Sidin anak baik-baik. Ucapannya bisa dipercaya. Dari sana kau pasti tahu kelemahan anak penulis itu,"

"Yes," seru Anton, puas. "Akhirnya ada petunjuk yang berguna. Behind a good boy there is a nice girl. Ayo susun siasat baru, aku jadi penasaran, dari mana kau tahu semua itu, Raden,"

Raut wajah Anton langsung berubah begitu keluar dari ruangan gelap.

"Raden? Jadi kau pinjam hp android Sergam untuk baca Wattpad?"

Detektif Ichsan 4 : The Dimension Portal.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang