4. Sidin Banyak Pikiran.

159 12 0
                                    

Masih sulit bagi Sidin untuk menulis kembali cerita Kota Lingkaran Hening. Bagaimanapun, cerita itu sudah terabaikan selama lima tahun. Tetapi, Sidin tetap berusaha.

"Kalau aku menyerah di sini, aku tidak pantas disebut penulis," kata Sidin. "Aku Ali Rasidin, aku anak penulis!"

Hari minggu 5 Maret 2017. Sidin sama sekali tidak keluar rumah, masih mengerjakan tulisan yang sama.

"Besok senin. Pelajaran kimia ada PR. Jam pertama pula. Ini lebih penting," Sidin menyingkirkan kertas cerita.

Mengerjakan tugas latihan soal tidak lepas dari petunjuk di buku catatan. Catatan kimia Sidin tidak berubah sejak kasus Chain Explosives. TNT, plastic explosives, nitrous oxide, dan seterusnya.

Senin dini hari, hujan deras mengguyur Kabupaten Tangerang. Kabar gembira bagi Sidin, upacara bendera dibatalkan. Berarti, sekolah bubar lebih awal. Sidin segera mengumpulkan PR kimia.

Setelah mengumpulkan PR, Sidin mengamati seisi kelas dari sudut ke sudut. Ada yang tidak beres, pikir Sidin.

Elina tidak hadir.

"Mana Elina?" Sidin bertanya pada Rina, temannya yang paling dekat dengan Elina.

"Elina sakit," jawab Rina singkat.

"Tapi buku tugasnya tetap dikumpulkan," Sidin menyangkal.

"Dia nitip buku tugas lewat aku," Rina menghemat kata.

Sidin menghela nafas. Kenapa mendadak ia jadi begitu perhatian terhadap Elina? Sidin segera melupakan masalah itu, Kota Lingkaran Hening menunggu.

Tanpa sepengetahuan Sidin, Satya teman sebangkunya mengamati perubahan sikap Sidin. Diperkuat lagi, Sidin sengaja pulang tidak satu angkot dengan Satya padahal Satya terang-terangan mengikuti Sidin.

"Kau pulang duluan Satya," kata Sidin. "Aku ada sesuatu untuk diselidiki,"

Sidin mengumpat dalam hati. Sialan, kenapa kemarin aku tidak bertanya pada Bang Oman, kapan Iwan mulai narik?

Seharusnya tadi Sidin pulang satu angkot dengan Satya. Sekarang sudah terlambat, ia dicurigai teman sebangkunya tengah merencanakan sesuatu.

Terminal Distrik Panongan.

"Rasid? Nongkrong lagi? Ayo naik," ajak Bang Oman.

Sidin menurut. "Bang, kapan Iwan mulai narik?"

"5.30 pagi. Dia mah sopir rajin," jawab Bang Oman.

"Bagus," tanggapan Sidin.

Detektif Ichsan 4 : The Dimension Portal.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang