33. Perjalanan Detektif Ichsan.

98 5 0
                                    

Sidin membuka mata, mendapati ia menuju persimpangan jalan desa menuju Jalan Raya Cikupa-Panongan. Angkot INCU ABAH melaju di jalan yang sepi.

Tanpa ragu, Sidin melepas pegangan satu tangan, membuka pintu depan. Lalu pindah duduk ke bangku depan.

"Ketemu juga kau, Detektif Akad Ichsan," sapa Sidin. Bukan, Rasid.

"Ternyata itu kau, Rasid, yang membuat mobil ini guncang waktu di tikungan. Bikin waswas saja," Ichsan agak kesal.

"Kau tahu siapa yang menyuruhku datang ke mari?" Rasid tidak memberi Ichsan kesempatan menjawab. "Bang Oman, bos angkot terbesar di trayek Cikupa-Panongan,"

"He-eh," Ichsan seperti tidak peduli. "Apa yang dia mau?"

"STNK angkot INCU ABAH. Mau diperpanjang katanya," kata Rasid.

"Nih," Ichsan menyerahkan barang yang dimaksud pada Rasid. "Bang Oman tidak minta setoran lebih kan?"

Rasid menggeleng. "Hanya saja dia bingung, kenapa INCU ABAH tidak pernah nampak di terminal. Ngomong-ngomong, kau punya utang retribusi Rp. 10.000,"

"Kecil," Ichsan menyentil jari kelingking. "Bang Oman saja tidak tahu, aku baru memasukkan INCU ABAH ke garasi setelah pukul 2 malam. Kau tahu, carteran pekerja pabrik yang masuk shift 3 sekaligus bubaran shift 2, sekali jalan saja sudah dapat Rp. 200.000,"

"Terus, cara kau menyerahkan setoran ke Bang Oman itu, jangan bilang pakai kekuatan portal," Sidin terus memojokkan argumen Ichsan.

"Jangankan itu, aku mengemudi juga sudah pasti pakai kekuatan portal. Kalau tidak, bagaimana bisa melewati macet di Distrik Pasar Kemis?" Ichsan tanya balik.

"Kau mengantar carteran sampai mendekati pantai utara Kabupaten Tangerang?" Sidin baru tahu itu.

"Pernah sehari semalam aku tidak balik, mengantar carteran gelap ke tambang batu bara di Bayah, Banten Selatan," Ichsan menepuk sakunya yang tebal. "Kau tahu dapat berapa?"

"Satu juta?" tanya Rasid.

Ichsan mengacungkan dua jari. "Lumayan untuk biaya hidup beberapa bulan. Ngomong-ngomong, kau mau ketemu Bang Oman di mana?"

"Penjual bensin eceran dekat kantor pemerintah Distrik Panongan," kata Rasid.

Detektif Ichsan 4 : The Dimension Portal.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang