5. Petunjuk: Pelek Oranye.

148 12 0
                                    

Sidin tidur lebih awal supaya besok bisa bangun lebih pagi. Kota Lingkaran Hening untuk sementara ditunda dulu.

Malam itu Detektif Ichsan sama sekali tidak tahu, di Distrik Tambora, barat ibu kota yang gelap dan hening, Serikat Jaringan telah merampungkan siasat untuk menyingkirkan Sidin dari posisinya sebagai penulis cerita. Sebagian besar gagasan dalam perumusan siasat itu tentu saja berasal dari Anton. Anton menanyai anggota Serikat Jaringan yang lain, apakah mereka setuju atau tidak. Yang ditanya menjawab dengan isyarat.

"Rhanto sepakat?" Jeda.

"Sergam sepakat?" Jeda.

"Raden sepakat?" Jeda.

"Jalankan siasat itu, Tono Bimantono," kata sebuah suara yang bukan milik Anton, Rhanto, Sergam, maupun Raden.

Dialah anggota kelima Serikat Jaringan. Siapa dia sebenarnya?

Anton menutup sebelah mata dengan tiga jari, membuka portal dimensi. Tapi Anton tidak masuk ke dalamnya, ia segera menutup portal tersebut. Kata Anton, "Sekarang aku telah melampaui batas kekuatan portalmu, Detektif Ichsan,"

"Anton, apa kau tidak takut jika berakhir seperti bapakmu, Osama bin Toharun, tertembak peluru yang dia tembakkan sendiri?" tanya Raden.

Anton melirik Raden dengan tatapan tidak senang. "Jangan samakan aku dengan penguasa dunia pasir itu, sekarang aku bukan orang yang datang melawan dengan tangan kosong, dan tanpa siasat yang matang,"

Anton menutup sebelah mata dengan dua jari, membuka portal ruang. Sekali lagi Anton tidak langsung masuk. Pesan Anton sebelum memasuki portal, "Bersiaplah, Ali Rasidin. Aku sudah mendapatkan kembali kekuatan sampingan yang dimiliki Osama, untuk menyamar jadi siapa saja! Terlebih lagi, wujud asli Detektif Ichsan ada padaku,"

Portal ruang menyala terang, menunjukkan Anton dengan wajah asli Detektif Ichsan, rambut klimisnya berkibar. Seketika Anton menghilang dalam portal itu, entah di mana ia muncul.

Belum tentu di Dunia Transportasi.

Selasa 5.30 pagi, Distrik Panongan.

Lama sekali Sidin menunggu angkot Gran Max berpelek oranye itu, tidak muncul juga. Pukul 6.15, sekali lagi Sidin ketemu Bang Oman.

"Buruan bang, saya terlambat," kata Sidin.

Detektif Ichsan 4 : The Dimension Portal.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang