Sidin kembali ke tukang ojek. "Pak, saya baru ingat..."
Alamat, mati aku, kata tukang ojek dalam hati. Kreditnya nunggak satu bulan.
"Kalau angkot tidak masuk ke jalan desa. Bisa antar saya ke tempat yang tadi dibahas?" Sidin merogoh saku, membayar ongkos pelajar Rp. 10.000 di awal.
Kirain apa, tukang ojek menyalakan mesin. "Jangan lama-lama, di sana rawan kecelakaan,"
"Makasih infonya pak," Sidin melambaikan tangan.
Tukang ojek pergi.
Setibanya di tikungan, Sidin baru sadar kalau penampakan itu baru muncul di malam hari. "Untung aku bawa uang lebih untuk nyari makan malam,"
Karena akan menunggu lama, Sidin mengambil hp lalu main ular, permainan khas hp Nokia lama. Supaya tidak ngantuk, Sidin beli air minum di warung terdekat lalu kembali nongkrong di pinggir jalan.
Pendengaran Sidin tajam menangkap suara mesin apapun dari radius 50 meter. Sidin hafal berbagai suara itu karena sehari-harinya melintasi Jalan Raya Serang yang ramai. Benar kata tukang ojek, tikungan jalan desa, meskipun jalannya mulus, memang sepi. Seolah orang-orang sengaja menghindari tempat itu.
Ular di permainan Sidin menabrak ekornya. Skor tertinggi 2900. Sidin melihat jam di hp, pukul 5.09. Satu jam sebelum masa bayaran dobel habis, dua jam sebelum sakit kepala ketiga. Sidin buru-buru menyimpan hp nya di saku begitu mendengar suara mobil mendekat. Suzuki Carry 1000 cc, tidak salah lagi itu angkot INCU ABAH.
Mata Sidin sudah bersiap melawan cahaya menyilaukan ketika sebuah portal ruang besar terbuka dan sebuah mobil keluar dari dalamnya.
"Hiat!" Sidin melompat, mengambil kesempatan ketika angkot melambat untuk meraih pegangan di pintu belakang.
Angkot INCU ABAH yang dikemudikan Ichsan berguncang keras.
Dan untuk pertama kalinya, Sidin merasakan sensasi melewati portal ruang.
Sidin mengencangkan pegangannya. Kaki menapak anak tangga angkot dengan kuat. Sidin memejamkan mata, tidak tahan dengan cahaya silau di dalam portal. Angin berhembus demikian kencang, lalu segera berhenti.
Semua gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Detektif Ichsan 4 : The Dimension Portal.
Mystery / ThrillerSerikat Jaringan sudah tahu kelemahan Sidin. Sidin terpisah dari Elina dan Detektif Ichsan. Anton memasuki dunia transportasi Distrik Panongan. Bagaimana Sidin memanggil mereka dari dimensi lain?