12. Hadirkan Detektif Ichsan.

138 8 0
                                    

Sekali lagi bel berdering dua ketuk tanda waktu istirahat pertama sudah habis. Sidin kembali ke bangku tempatnya duduk.

"Rina, istirahat kedua nanti coba kau tanya Elina. Seperti apa dia melihatku belakangan ini," Sidin berpesan sebelum guru masuk.

Pelajaran matematika bab segitiga ujian mendadak!

Sidin baru sadar, ia sedikit lupa beberapa poin penting bab ini. Waduh, kalau dibiarkan, bisa-bisa aku kena remedial, pikir Sidin.

Ada 5 soal. Sidin memastikan 4 dari 5 soal dijawab dengan benar. Sidin menghela nafas lega, ia selesai mengerjakan soal tepat sebelum bel istirahat kedua.

"Kata Elina, belakangan ini kau banyak berubah, Sidin. Dulu kau sering menulis cerita, jadi tokoh sentral yang selalu melindungi teman-temanmu, berapapun harganya. Sekarang kau pendiam, banyak melamun. Satu hal penting yang pernah didengar Elina darimu, kau akan menghadirkan tokoh Detektif Ichsan di hadapannya," Rina berujar, menjelaskan semuanya.

Sidin terkejut setengah mati. Detektif Ichsan saat ini berstatus buronan polisi, tidak mungkin ia muncul terang-terangan. "Detektif Ichsan yang rambutnya agak melengkung?"

"Sejak kapan Detektif Ichsan seperti itu, Sidin?" Rina tanya balik. "Semua orang tahu, Detektif Ichsan rambutnya lurus klimis,"

Dalam hati, Sidin lebih terkejut lagi. Pernyataan kedua dari Elina sama sekali tidak pernah diucapkan Sidin. Satu orang yang terlintas di benak Sidin: Anton. Dia mempunyai wujud Detektif Ichsan, dia juga menguasai kekuatan portal sebagaimana Detektif Ichsan.

Sidin menarik satu kesimpulan.

Elina dalam bahaya.

"Benar juga," Sidin meralat. Ia lebih tahu keadaan Detektif Ichsan sekarang, tapi tidak keberadaannya. "Baiklah, aku makan siang dulu,"

Setelah istirahat kedua, pelajaran fisika masih membahas alat optik. Sidin meraba bahu kanannya, teringat kejadian minggu lalu. Luka bekas goresan peluru di sana belum sepenuhnya sembuh.

Berikutnya adalah kalimat yang terucap setelah insiden itu.

Elina... Rahasiakan kejadian ini... Secara tidak langsung, kau menembakku...

Orang di balik lensa bidik itu juga pemilik wujud asli Detektif Ichsan.

Anton.

Adakah suatu keterkaitan?

Detektif Ichsan 4 : The Dimension Portal.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang