27. Belum Selesai di Situ.

108 6 0
                                    

"Berarti ada seseorang..." Bang Oman menarik kesimpulan.

"Mata-mata pihak seberang," potong Sidin. "Aku sudah curiga dengan hal ini sejak tersebar sms spam tentang pengalihan angkot jadi mobil carteran,"

Bang Oman terkejut mendengar itu. "Kau tahu dari siapa, Rasid?"

"Masboy, Iwan sopir pelek oranye, Niko Kalasnikov, dan Iwan sopir pelek hitam," Sidin menyebutkan rantai orang yang terkait dalam sms spam itu. "Terakhir, anonimus,"

"Siapa anonimus?" tanya Bang Oman. "Kenapa namanya tidak pakai huruf besar?"

"Dia tanpa nama. Tanpa identitas," jelas Sidin. "Dengan kata lain, mata-mata pihak seberang. Jika dilihat dari kebiasaannya susah dihubungi dan sering ganti-ganti nomor hp, salah satu tersangkanya..."

"Adi," tukas Bang Oman. "Kalau memang anak putus sekolah itu mata-mata pihak seberang, maka maaf-maaf saja, dia harus segera keluar dari dunia transportasi Distrik Panongan,"

Satu lagi beban pikiran bagi Sidin, dia harus membuktikan bahwa Ichsan bukan mata-mata pihak seberang.

"Perkiraanku," Sidin jeda sejenak. "Adi lama tidak nampak karena dia jadi sopir carter jarak jauh,"

Bang Oman mengangguk setuju. "Besar peluangnya,"

"Itu masalah pertama," Sidin baru mulai. "Di sekolah juga ada masalah. Sudah lama pula,"

"Kenapa tidak bilang dari dulu?" Bang Oman menghela nafas.

"Kalau aku katakan pada teman di sekolah, pasti tidak ada yang percaya," jelas Sidin.

"Kenapa bisa begitu?" Bang Oman kurang faham masalah 'kids zaman now'.

"Karena hanya aku yang sadar!" Sidin berseru supaya tidak jenuh dengan percakapan ngalor ngidul.

"Ceritakan," perintah Bang Oman.

Sidin menengok ke penumpang di bangku belakang, memastikan tidak ada Alan apalagi Satya di antara mereka. Bahaya jika sampai ketahuan bahwa teman curhat Sidin adalah bos angkot Cikupa-Panongan.

"Sejak minggu ini," Sidin memulai ceritanya. "Ada temanku namanya Elina. Dia hadir di kelas, tetapi di mataku tidak nampak! Misterius, bukan?"

Bang Oman sabar menyimak. "Ya, itu misterius. Dan pasti ceritamu belum selesai di situ. Lanjutkan, Rasid,"

Detektif Ichsan 4 : The Dimension Portal.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang