Bang Oman diam sejenak, mencermati cerita Sidin barusan. "Jadi ada orang yang tidak senang sama kau, lalu menggunakan ilmu hitam untuk balas dendam? Sudah jangan dipikirin, toh dia mengerjakan ulanganmu sehingga nilainya bagus. Kan sudah impas.
"Tidak bisa begitu bang, gara-gara dia juga tugas kelompok praktek drama Bahasa Indonesia saya kelewat satu babak," Sidin beralasan.
"Wajar saja," ujar Bang Oman, bijaksana. "Setiap manusia pasti punya salah,"
"Nah, berarti itu tidak impas kan?" Sidin menyangkal pendapat Bang Oman.
"Atau," Bang Oman mencari kesimpulan lain. "Jangan-jangan kau suka sama Elina, ya?"
Sidin menghela nafas.
Menjawab pertanyaan semacam ini harus mikir dua kali. Langsung tidak langsung menjawab tidak, pasti Bang Oman memaksanya menjawab iya. Hayo ngaku? Sebaliknya jika menjawab iya, Bang Oman pasti tidak tanya-tanya lagi. Oh begitu.
"Kalau dipikir-pikir, iya juga sih," jawab Sidin ragu-ragu, seolah itu bukan jawaban sebenarnya.
Dan sesuai perkiraan Sidin, Bang Oman tidak sadar akan jebakan itu.
Bang Oman ngasih kode!
Mengacungkan jempol dan telunjuk, lantas mengangkat lengan?
Sidin tahu itu iyarat tembak, tapi diam saja. Ternyata Sidin tidak kuat diam lama-lama, akhirnya Sidin buka mulut. "Fokus, Sid... Rasid! Jalanmu masih panjang!"
"Ya, semoga lancar," kata Bang Oman.
Apanya? Nembaknya?
"Pekerjaan mata elangnya," Sidin menjawab seolah tidak pernah melihat isyarat Bang Oman tadi.
"Kau tahu, jarang ada anak semacam kau, Rasid. Di usiamu sekarang kau sudah bergabung dengan dunia transportasi. Belum lama memang, tapi kau, dengan cara pandangmu terhadap suatu masalah, adalah salah satu pemain terbaik di dunia transportasi di samping bos angkot ini dan tangan kanannya," ujar Bang Oman.
Sidin manggut-manggut. "Ngomong-ngomong, ini ngobrol saja sudah habis satu rit. Sebentar lagi kita sampai Terminal Distrik Cikupa, aku harus turun sebelum terminal. Nanti tak tunggu Bang Oman di seberang jalan,"
"Kenapa?" Bang Oman tidak mengerti maksud Sidin.
"Lihat saja nanti,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Detektif Ichsan 4 : The Dimension Portal.
Mystery / ThrillerSerikat Jaringan sudah tahu kelemahan Sidin. Sidin terpisah dari Elina dan Detektif Ichsan. Anton memasuki dunia transportasi Distrik Panongan. Bagaimana Sidin memanggil mereka dari dimensi lain?