3. Mata-mata Pihak Seberang.

175 13 0
                                    

Sidin sadar, satu-satunya pentunjuk yang ada saat ini hanya petugas retribusi. Beruntung Sidin segera memperoleh petunjuk yang dibutuhkan itu dari Bang Oman, sehingga ia cukup berlari sejauh 200 meter kembali ke terminal.

"Hei Rasid," sapa petugas retribusi. "Tadi kau pergi naik angkot, habis itu kau lari-lari balik ke terminal. Ada barang ketinggalan kah atau habis dikejar maling?"

"Bukan pak, hah," Sidin mengatur nafas. "Tapi mau nanya soal angkot INCU ABAH punya Bang Oman,"

"INCU ABAH," petugas retribusi mengecek buku catatannya. "Yang pasti mobil doyok itu sudah lama tidak nampak kaca lampunya, tapi kata Bang Oman dipakai narik terus. Aneh, kan? Sopirnya si Adi itu tertib bayar retribusi tapi sama persis mobilnya, tidak pernah kelihatan batang hidungnya. Dia bayar retribusi dititipkan lewat sopir lain,"

"Siapa sopir itu?" Sidin terus mencari petunjuk.

"Untung saja aku kenal kau, Rasid," petugas retribusi menghela nafas. "Kalau tidak, aku sudah menganggap kau mata-mata dari pihak seberang. Sopir yang ketitipan retribusi INCU ABAH namanya Iwan. Dia narik mobil Gran Max yang pelek nya dipasang hiasan plastik warna oranye,"

"Saya tunggu orangnya di sini," kata Sidin.

Sidin sudah terbiasa dengan nama panggilan ganda yang disandangnya. Rasid untuk dunia transportasi (termasuk Detektif Ichsan) dan Sidin di sekolah.

Sementara itu, Sidin menyimpan satu petunjuk penting di dalam kepalanya.

Mata-mata pihak seberang.

Sekali lagi Sidin menunggu lama, sampai Bang Oman kembali ke Terminal Distrik Cikupa. Berarti, Bang Oman sudah melalui trayek Cikupa-Panongan satu putaran.

"Rasid! Tadi kau turun mendadak buat nongkrong satu rit di terminal?" tanya Bang Oman.

"Nyari Iwan bang," jawab Sidin seadanya.

"Iwan cuma narik satu rit tadi pagi," jelas Bang Oman.

Sialan, umpat Sidin dalam hati. Penyelidikan selesai di sini.

"Jangan bengong, Rasid! Kau tunggu apa lagi? Ayo balik, naik sini tidak usah bayar. Kan tadi sudah bayar," sahut Bang Oman.

Sidin menurut.

Detektif Ichsan 4 : The Dimension Portal.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang