Chapter 2

570 58 3
                                    

Desa Forks

Akina membawa Karin menuju ke desa Forks yang merupakan tempat tinggalnya.

Dinamakan desa Forks karena desa ini berada di balik lebatnya Hutan yang penuh dengan kabut.

Hutan ini dapat membuat siapa saja yang masuk kedalamnya dapat tersesat karenanya. Maka dari itu para pengungsi menggunakan kesempatan ini untuk berlindung dari masa perang yang pernah berlangsung beberapa tahun yang lalu.

Kebanyakan penduduk desa menggantungkan hidup mereka dari hasil bertani dari ladang yang mana hasil pertanian itu yang akan mereka jual di desa lain. Mereka menitipkan hasil dagangan mereka pada 3 Kesatria Desa Forks.

Mereka telah lama menjalani hidup seperti ini. Para penduduk desa tidak bisa keluar dari desa karena para bandit akan memeras atau merampok dagangan mereka sebelum laku di jual.

Krisis masa perang benar-benar membuat orang-orang melakukan segala hal demi memenuhi rasa lapar mereka. Bahkan beberapa Kerajaan yang berkuasa tidak menerima pengungsi dari kerajaan lain yang meminta suaka.

Walaupun ada beberapa Kerajaan yang menerima mereka, itu pun hanya sebagai budak akibat kekalahan Kerajaan mereka.

Bahkan juga ada sebuah Kerajaan yang menerima pengungsi di kerajaan mereka namun karena lokasi Kerajaan itu sangat jauh untuk di tempuh oleh para pengungsi.

Mereka akan kalah oleh bahaya orang-orang jahat di perjalanan sebelum mencapai kerajaan itu.

Ya... nama kerajaan itu adalah Kerajaan Leigar.

" Lihat Karin... itu desa kami " seru Akina seraya menunjuk ke arah rumah-rumah yang ada di depan. Karin hanya tersenyum tipis melihatnya.

Akina membawa Karin ke kerumunan orang-orang yang sedang sibuk bekerja di depan rumah mereka.

Akina ingin memperkenalkan Karin pada penduduk Desa.

" Hay semuanya,, aku membawa anggota baru di keluarga kita.. " seru Akina pada semuanya.

Semua penduduk menoleh ke arah Akina dan memperhatikan Karin yang ada di sampingnya.

Awalnya tatapan mereka terlihat tajam memandang Karin namun perlahan mereka tersenyum melihatnya.

" selamat datang di Desa Forks.. " ujar seorang Wanita paruh baya yang mendekat ke Karin.

Ia menggengam tangan Karin dengan lembut dan tersenyum hangat. Entah mengapa perasaan takut yang sebelumnya menyelumuti hatin Karin memudar begitu saja di gantikan rasa hangat yang nyaman di dada.

" Jika kau butuh sesuatu katakan pada kami,, " sambung Wanita paruh baya itu lagi

"  dari mana asalmu..? " tanya penduduk yang lain

" Dia tak mengingatnya..." Jawab Karin

" Benarkah...? aku mengerti mungkin kau syok dengan keadaanmu Nak,, " ujar Wanita itu lagi

"  Karin ... kenalkan ini Bibi Wisa.. dan semua Kenalkan ini Karin.." teriak Karin pada semua orang

" Senang bertemu dengan Bibi Wisa dan semuanya.." ungkap Karin
dengan sedikit membungkuk pada semuanya.

Semua penduduk Desa tampak tersenyum seakan mereka menerima Karin di lingkungan mereka dengan terbuka.

" Baiklah semua, aku akan membawa Karin ke rumahku.. " pinta Akina seraya mengemgam tangan Karin bersamanya

"  semoga kau senang tinggal di sini.." ucap penduduk Desa seraya melambai pada Karin. Karin tersenyum dan membalas lambaian mereka.

Walaupun ini dalam dunia Anime orang-orang di dalamnya sangat ramah dan juga tidak berbeda jauh dengan sikap manusia normal pada umumnya di dunia nyata.

" Akina... " panggil Karin

"  Ya... ada apa..? " jawab Akina

" mereka semua terlihat sangat ramah.. "

" tentu saja kami semua adalah keluarga, kami semua memiliki luka yang sama.. " tukas Akina.

" Lihat,, itu rumahku." Seru Karina

" Ayo masuk,,, " sambungnya lagi

Karin  pun mengikuti Akina dan masuk kedalam rumah yang agak besar itu.

Ruangannya benar-benar sangat unik seperti yang ada dalam manga. Banyak sekali barang-barang yang tertata rapi. Rumah ini cukup besar dan memiliki 2 lantai . Terlalu besar untuk seorang gadis yang tinggal sendirian.

"  Apa kau tinggal sendiri di sini Akina..? " tanya Karin

" Tidak,, aku tinggal bersama ketiga kakak laki-lakiku.." jawab Akina

" apa mereka 3 Kesatria itu..? " tanya Karin dalam Hati

"  Apa mereka tak keberatan dengan tamu sepertiku..? " tanya Karin

" Percayalah, mereka tidak keberatan.." celutuk Akina dengan tertawa kecil

" ayo kita  ke lantai 2, kau harus mandi dan menganti bajumu, lihat kau terus saja menggunakan gaun putih yang kotor itu.. "

Karin pun memperhatikan penampilannya, ia tak menyadari dengan penampilannya sejak masuk ke dunia Anime. Pakeannya berubah ia tak menggunakan baju tidurnya yang sebelumnya ia kenakan.

"Karin ayo.... " panggil Akina

" Ahh,, iya "

Karin mengikuti Akina berjalan menaiki tangga hingga lantai 2. Ruangan lantai 2 tak kalah indahnya semua tertata rapi.

Akina menuntunnya ke sebuah ruangan.

" ini kamarmu... aku akan mengambil beberapa potong pakeanku untukmu, tunggulah sebentar "

Karin hanya menganguk dan menunggu Akina kembali.  Sambil menunggu Akina kembali. Karin memandang keadaan kamar itu.

Kamarnya tak luas ada sebuah tempat tidur, lemari dan sebuah meja dan 2 kursi yang berada di samping jendela kamar.

Karin berjalan mendekati jendela itu. Ia bisa melihat orang-orang yang berada di luar dari atas.

" Hay Karin, maaf membuatmu menunggu,  ini pakean dan handukmu, kau bisa mandi di kamar mandi di ujung lorong kamar ini, aku akan ke bawah untuk memasak.. "

" terima kasih Akina, kau sangat baik padaku " kata Karin

" jangan sunkan.. " kata Akina dengan tersenyum lalu pergi turun ke lantai dasar.

Setengah jam kemudian Karin memutuskan untuk turun membantu Akina di bawah, badanya terasa segar sekali. Ia tidak menyangka ia dapat mandi di dunia yang aneh ini. Karin turun menuruni tangga mencari sosok Akina.

" Akina.. ada yang bisa ku bantu..? " tanya  Karin yang melihat Akina yang terlihat sibuk di dapur

" boleh,, bisakah kau membawa makanan ini ke meja makan,, sebentar lagi kakak-kakakku akan pulang " pinta Akina

"  baiklah.."

Karin membantu Akina menyiapkan meja makan. Ia tak ingin tinggal di rumah orang lain tanpa membuat apa-apa. Makanya Karin memutuskan untuk membantu pekerjaan rumah Akina . Hingga Karin lupa dengan keberadaannya sebenarnya.

Terjebak (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang