Chapter 7

366 40 4
                                    

Desa Mido

Keesokan harinya Akina sibuk menyiapkan keperluan Zero dan Karin, banyak hal yang harus disiapkan Akina.

Sebelum Karin terbangun. Zero meminta semua orang untuk tidak menceritakan tentang jati diri Karin pada dirinya sendiri.Karin terbangun dari tidurnya, sembari menatap ke arah langit-langit kamar yang terasa asing di atas.

" aku masih disini " guman Karin dalam hati

Karin beranjak dari kasurnya, ia akan bergegas turun ke bawah membantu Akina bekerja, namun sebelumnya ia menuju kamar mandi untuk mencuci muka terlebih dahulu.

" Karin..." panggil Akina dari Luar

" Ya, Akina, aku di sini "

" ini baju untukmu, kau langsung saja mandi dan turun ke bawah "

Karin pun membuka pintu kamar mandi dan melihat Akina membawa pakean di tangannya.

" bukankah pakean yang kemarin masih ada? " tanya Karin

" Tak apa, hari ini kau pakai yang ini, lihat aku memberimu dengan sebuah jubah mulai hari ini kau harus ikut bersama Kak Zero.. "

" Ah,iya makasih, " jawab Karin ragu-ragu sembari mengambil pakean yang diberikan Akina.

" masuklah dan mandi dengan segera, kami menunggumu di bawah " dorong Akina pada punggung Karin. Karin hanya menghela nafas. Ia tidak bisa menolak permintaan Akina.

Karin pun segera membasuh dirinya.
Setelah selesai mandi ia turun ke bawah dengan pakean yang di berikan Akina. Karin melihat Zero dan Akina sedang duduk di meja makan.

" Karin,, kemarilah kau sarapan dulu " panggil Akina.

Karin hanya tersenyum dan menggangguk
Karin mengambil tempat duduk di samping Akina. Rasanya ia ingin memberi salam pada Zero, namun ia takut melihat wajah Zero yang dingin.

Karin juga ingin bertanya pada Akina apa yang terjadi dengan dirinya kemarin tapi karena Zero sedang berada di antara mereka. Karin mengurutkan niatnya.

" jika kau sudah selesai makan, kita akan pergi.." ungkap  Zero dengan dingin

" aku sudah selesai,,  " jawab Karin

" kalau begitu ini tas selempang buatmu isinya semua kebutuhan wanita yang akan kau perlukan selama perjalanan ini " kata Akina sembari memberikannya pada Karin

" bukankah aku terlalu merepotkannmu? " tanya Karin. Ia tak enak hati mendapat kebaikan Akina terus menerus

" tak apa, terimalah " katanya dengan tersenyum

" baiklah, ayo kita berangkat " kata Zero sembari beranjak dari kursinya.

Karin juga bangun dari kursinya dan berjalan mengikuti Zero keluar. Di depan rumah terlihat seekor kuda hitam sedang berdiri di depan.

" Naiklah.. " pinta Zero

" aku tak tahu caranya.. " jawab Karin.

Sontak saja Zero langsung mengangkat tubuh Karin dan menaikkanya ke atas punggung kuda. Lalu Zero pun menyusul naik duduk memeluk Akina dari belakang.

" pakailah penutup kepalamu.." pinta Zero.

Karin hanya menurutinya. Ia merasa canggung harus naik kuda berduaan dengan seorang lelaki. Ini pertama kalinya ia bersama seorang pria dalam posisi sedekat ini.

Zero pun menghentakkan kudanya dan kuda itu mulai berlari meninggalkan desa Forks dan masuk ke dalam hutan forks yang penuh kabut.

" kemana kita akan pergi..? " tanya Karin

Terjebak (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang