Chapter 3

401 54 1
                                    

Pertemuan

Karin dan Akina tampak sibuk menata meja makan. Banyak sekali makanan yang dihidangkan Akina. Mereka berdua tampak sibuk hingga tidak menyadari keberadaan seseorang yang membuka pintu rumah.

Terdengar langkah kaki berjalan menuju keduanya. Sontak saja secara refleks Karin dan Akina membalikkan badan.

Terlihat 3 orang pria dengan gagah berdiri di balik pintu menatap kedua gadis itu.

" siapa dia..? " tanya pria yang di tengah

" dia Karin... Kak Zero " jawab Akina
Pria bernama Zero hanya mengerutkan keningnya memandang ke arah Karin

" apa yang ia lakukan di rumahku..? " tanya pria bernama Zero dengan dingin

" dia akan tinggal bersama kita.. " kata Akina menjelaskan

" di mana kau menemukannya..? mengapa kau membawa orang asing begitu saja ke sini, bisa jadi ia mata-mata yang sedang menyamar.." ungkap Zero dengan marah

Karin hanya menunduk rasa sakit hati kembali ia rasakan, setelah ketakukan tersedot kedalam dunia anime, ia harus bertemu dengan orang yang merendahkanya seperti Zero.

"Kak,, dia tidak seperti itu, aku menemukannya terluka di hutan Forks tak sadarkan diri saat sedang mencari tanaman obat, aku tak bisa mengacuhkannya begitu saja, bukankah Kak Zero selalu berkata padaku untuk menolong yang lemah " bela Akina pada Karin.

Karin terbelak mendengar Akina membelanya mati-matian di depan kakaknya. Membuat Karin yakin bahwa Akina adalah gadis yang baik. Kedua pria yang di belakangnya hanya tersenyum tipis mendengar jawaban Akina.

" baiklah, aku akan mengizinkannya tinggal di sini hingga ingatannya kembali " kata Zero dengan datar ia tidak ingin berdebat dengan Akina. Sepertinya ia kalah dengan kata-kata Akina barusan.

sampai ingatan kembali..? kau salah sampai aku kembali kedunia nyata.." gumam Karin dalam hati

" baiklah Karin, aku akan memperkenalkan Ketiga Kakakkku padamu, yang tadi memarahimu namanya Zero, dan yang di kanan namanya Kak Ichi dan yang di sebelah kiri namanya Kak Hiro, aku dan Kak Hiro adalah adik-kakak Kandung, namun  Kak Zero dan Kak ichi keduanya menganggapku seperti adiknya sendiri. "

" senang bertemu dengan kalian, maaf telah merepotkan kalian " ungkap Karin dengan sedikit membungkuk

" tak perlu sungkan padaku Karin.. " kata Hiro dengan ceria

Ichi hanya memandang ke arah Karin dan tersenyum membuat hati Karin menjadi lega kedua pria itu menerimanya dengan baik. Ketiga pria itu pun pergi ke kamar mereka masing-masing untuk membersihkan diri dan kembali untuk makan malam bersama.

"  jadi bagaimana penjualan hari ini .?" tanya Akina pada abang-abangnya

" seperti biasa, semuanya laku terjual, kami bahkan membeli beberapa tanaman herbal yang langka " tutur Hiro

"suasana di luar masih belum aman " timpal Ichi. Zero hanya diam menyantap makanannya

" anu.. apakah ada penduduk yang sakit? " tanya Karin memberanikan diri bergabung

" Ya.. ada beberapa penduduk yang sedang sakit " jawab Ichi dengan lembut pada Karin

" apakah tidak ada tabib yang mengobati mereka..? " tanya Karin lagi

" kalau ada sudah sejak lama kami tak perlu mencari dewi mitos itu.. " tukas Zero dengan datar. Semua memandang ke arah Zero yang tiba-tiba mulai ikut bicara.

Karin tersentak kaget dengan tujuan anime ini. Ingatannya kembali sesaat. Hingga membuatnya terbatuk-batuk. Karin berusaha mengambil minumannya.

" segitu takutnya kah kau saat mendegar Zero berbicara..? " goda Hiro

Wajah karin memerah mendengarnya. Ia hanya menunduk
" bukan seperti itu.. " kata Karin membela diri

" maksud Zero adalah para penduduk menderita sakit yang susah di obati bahkan di beberapa tempat di luar desa ini mengalami hal yang sama.." kata Ichi menjelaskan

" bagaimana itu bisa terjadi..? " tanya Karin
" semua itu karena kutukan Raja Theo dari kerajaan Thor, ia mengutuk siapa saja yang melawan pada perintahnya imbasnya para penduduk desa yang tak bersalah terkena dampaknya "

" segitukah ia berkuasa..? " tanya Karin dengan penasaran

" ahahah,, kau benar-benar tak tahu tentang kehidupan di luar..?" tanya Hiro.

Hiro tak mengerti ada orang yang tidak mengetahui dunianya sendiri. Karin hanya menggeleng

" dia benar-benar tidak mengingat apapun " gumam Zero,Ichi, dan Hiro bersamaan dalam hati.

Terjebak (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang