Chapter 32

180 31 2
                                    

The Hero

" Game VR ini merupakan game VR terobosan terbaru mereka menciptakan dunia tersendiri melalu portal, namanya The Hero Game...."

" di mana dunia dalam portal itu seperti dunia kita sekarang. Kita bisa makan ,minum, BAB , merasakan sakit dan terluka.." tutur Hachi menjelaskan

" bukankah itu berbahaya..? jika kau gagal atau game over kau akan mati.. " seru Zero

" hahahah,,, tidak Kak, orang yang game over akan out secara otomatis dan harus menunggu selama seminggu untuk bisa login kembali tapi jika ingin cepat kembali harus membayar 10.000 ribu koin emas yang kau punya di avatarmu.. "

" Hoho.. begitu ya.. " ujar Zero

" Kau ingin mencobanya..? " tawar Hachi

" Tidak..."

" aku tidak punya waktu bermain.." jawab Zero

" aku harus mencari keberadaan Karin.." ujar Zero dengan sendu

" aku turut prihatin tentang itu Kak.."
sahut Hachi

Zero pun berjalan keluar meninggalkan kamar Hachi. Ia kembali masuk kedalam kamarnya dan berbaring di kasurnya. Ia kembali membuka galeri ponselnya. Zero kembali mengecek foto-foto Karin di dalamnya.

" Karin...."

" Apa kau baik-baik saja..? "

" apa kau menungguku..? "

" tunggulah..."

" aku akan datang menjemputmu..."

Tanpa di sadari Zero air matanya menetes membasahi pipinya.

Tampangnya yang terlihat cuek dan dingin pun bisa sedih karena seorang wanita.

Keesokan harinya Zero kembali melakukan akftivitasnya seperti biasa. Tapi ia selalu menyempatkan diri untuk menjenguk ibunya Karin di rumah.

Zero tahu bukan hanya ia saja yang sedih ada juga seorang wanita yang kehilangan Putri kesayanganya.

" Bibi, aku pasti akan menemukaan Karin, percaya padaku " seru Zero

" Bibi percaya padamu Nak. " ujar ibunya Karin

" Hanya saja bibi sedih, bibi tidak tahu bagaimana nasib karin sekarang.."

" apa dia mendapatkan makanan yang cukup atau tidak.."

" apa ia baik-baik saja atau ia sedang terluka.." keluh ibunya Karin

" Aku yakin,, Karin baik-baik saja Bi, Karin adalah gadis yang kuat" tutur Zero menyakinkan calon mertuanya.

Ibunya Karin hanya tersenyum mendengar penjelasan Zero.
Setelah berkunjung ke rumahnya Karin, Zero pun kembali ke Kedai ramennya. Namun saat perjalanan pulang Hachi meneleponnya.

" Kak, cepatlah pulang..." seru hachi dengan Panik

" Ada apa..? " tanya Zero

" Pokoknya cepatlah pulang..."

" ada apa ini? Apa kau tak pergi ke restoran? Apa kau masih bermain Game itu..? " tanya Zero bertubi-tubi

" Iya aku masih bermain di sini.." jawab Hachi

" berhentilah bermain... aku akan menutup telepon mu " ujar Zero

" Tunggu kak..."

" Karin... aku menemukanya,, aku menemukan Karin Nechan.." ujar Hachi. Zero pun menghentikan mobilya ke pinggir jalan raya

" Katakan... di mana kau menemukannya..." tanya Zero dengan serius

" Di Game VR..."

"Ap...Apa..? berhenti bercanda Hachi...!!! "

" Tidak Kak,,, aku serius.."

" pulanglah,, akan ku jelaskan padamu.."

" Baiklah... tunggu aku di rumah.."

" Awas kalau kau mencoba mengerjaiku.. " ujar Zero seraya menutup panggilan teleponnya. Mobil pun kembali melaju kembali ke rumahnya dengan cepat.

💮💮💮

Terjebak (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang