Chapter 12

260 40 2
                                    

Tahanan

Raja Theo membawa Karin dalam gendonganya saat berjalan Ke istana. Raja Theo memundurkan waktu peperanganya terhadap Kerajaan Leigar. Ia sudah cukup puas mendapatkan Karin.

“ Kau begitu manis Dewi ” katanya menatap wajah Karin yang sedang tertidur

“ Apa yang akan kita lakukan Tuan..” tanya Clif yang berjalan di sampingnya

“ Dia akan menjadi Tawananku ”

“ Tapi kita tidak berjalan menuju penjara..” tanya Clif dengan bingung

“ Ia menjadi tahanan di hatiku..”

Clif tercengang mendengar jawaban Rajanya. Ia tak mengira Raja Theo akan berkata seperti itu.

“ Perintahkan para pelayan untuk menyiapkan semua kebutuhannya, aku akan membawanya ke kamarku..” sambung Raja Theo

Clif hanya mengganguk dan pergi melaksanakan tugasnya. Raja Theo benar-benar membawa Karin kekamarnya. Dibaringkan Karin di atas kasur empuknya.

Raja Theo juga ikut berbaring secara menyamping memandang wajah Karin. Disentuhnya dengan lembut pipi Karin

“ Kau benar-benar mempesona Dewiku.. ” gumamnya dengan pelan

Di kerajaan Leigar. Zero membawa Hiro yang terluka dengan Ichi. Para Prajurit Kerajaan Leigar yang berjaga menunggu pasukan Kerajaan Thor terkejut melihat Zero datang di depan gerbang Kerajaan mereka. Para Prajurit itu berlari mendekat.

“ Apa yang terjadi Yang mulia..” tanya seorang Prajurit

“ Kami di serang Prajurit Kerajaan Thor di perbatasan wilayahnya ” Jawab Zero

Para prajurit itu tercengang mendengar penuturan tuannya. Mereka pun membantu Zero membawa Hiro kedalam istana. Seorang jendral perang mendekati mereka.

“ Hormat hamba Pangeran Leigar.. ”

“ Bagunlah Jendral..” seru Zero

“ Pasukan Raja Theo telah memundurkan waktu perangnya ”

“ Apa maksudnya Tuan..? ” tanya Sang Jendral

“ Mereka telah menculik Karin..” jawab Zero dengan datar. Raut wajahnya tampak muram

“ Jadi benar..? kabar tentang sang Dewi itu.? ”

“ Benar Jendral,, kami kalah saat melawan Raja Theo dengan pasukaanya, apalagi Clif yang menghadang kami melawannya dia membuat Hiro terluka akan pedang apinya.. ”

“ aku ingin istirahat  ” sambung Zero.

Sang jendral hanya menganguk mengerti dan meminta pasukannya untuk bubar.

Di istana Raja Theo. Karin mulai tersadar dari pingsannya. Karin membuka kelopak matanya perlahan-lahan. Di pandangnya ruangan sekelilingnya dengan seksama. Ruangan itu benar-benar sangat indah dan terlihat mewah dan megah.

Apa aku sudah kembali ?” tanyanya dalam hati

“ apa kau sudah bangun? ” tanya Raja Theo yang sedang duduk di meja kerjanya

“ Di mana aku..? ”marah Karin

“ Kau di istanaku ” jawabnya dengan sikap biasa-biasa saja seakan tidak ada yang terjadi sebelumnya.

“ Istanamu..? dan kamar ini..? ” tanya Karin lagi

“ Kamarku.. apa kau senang..? ” goda Raja Theo

“ aku ingin kembali ” ujar Karin beranjak dari kasur.

Raja theo yang melihat Karin akan pergi menghampirinya dengan segera. Ia tak kan membiarkan tahananya pergi begitu saja

“ Kau tak bisa pergi dari sini Dewi ” tariknya pada tangan Karin

“ aku tak ingin bersamamu ”

“Kau tahananku sekarang ” balas Raja Theo dengan tajam

“ Kalau begitu bawa aku ke penjara,”

“ Ini adalah penjaramu ”

“ Huh, ini kamarmu Raja aku bukan permaisurimu ” Hardik Karin dengan Kesal

“ Tentu saja, kau akan segera menjadi Permaisuriku ” ujar Raja theo dengan senyum manisnya

“ Hah, jangan bercanda aku tak mencintaimu  ” balas Karin dengan masam.

Raja theo pun menarik karin dalam pelukaanya. Kepala Karin ia sandarkan dalam dada bidangnya. Di peluknya tubuh Karin dengan kuat. Karin mencoba melepaskannya. Namun kekuatan Raja Theo sangat kuat padanya.

“ Jika kau ingin teman-temanmu selamat ikuti apa yang aku katakan ” bisik Raja Theo pada Karin.

Terjebak (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang