Chapter 22

227 31 0
                                    

Kunjungan

Pagi itu para prajurit Kerajaan Leigar tampak sekali sibuk berlari ke sana kemari.

Mereka terburu-buru menyiapkan peralatan tempur mereka. Banyak sekali prajurit yang sudah berjaga di depan gerbang.

“ Ada apa ini Ayah...? ” tanya Zero

“  Seorang prajurit mengatakan melihat Raja Theo menuju kemari..”

“APA,, dia datang lagi? Sudah kuduga cepat atau lambat ia akan menyadari keberadaan Karin.. ”

Namun kedatangan Raja Theo tidak seperti yang diduga. Ia tidak membawa prajurit yang banyak. Hanya beberapa prajurit dan ajudan setianya  Cliff..

“ Berhenti Tuan..” cegat para penjaga gerbang

“ sampaikan pada Rajamu, Rajaku ingin bertemu dengan damai..” ujar Clif

Para penjaga gerbang itu hanya saling pandang. Dan akhirnya seseorang dari mereka pergi melapor ke Kerajaan.

“ Ampun Yang Mulia, Raja theo ingin bertemu anda dengan damai..”

“ Mmm...” Raja hanya bergumam.

“ Baiklah, jika itu yang ia minta..” sahut Raja

“ Tidak Ayah, ini pasti tipuan licik darinya..” sela Zero. Hiro dan Ichi yang bersamanya tampak setuju dengan pendapat Zero

“ Tenang anakku, jika itu yang terjadi. Kita semua akan melawannya..” ujar Raja menenangkan anaknya.

Zero kurang setuju dengan keputusan ayahnya namun ia tidak bisa membantah. Karin pun sudah disembunyikan dalam kamar Zero yang dilindungi perisai yang mana sihir manapun tak bisa dengan mudah menembusnya.

Sesuai jawaban Raja. Raja Theo dan rombongan di persilahkan masuk dengan di kawal ketat prajurit Kerajaan Leigar.

Ia dan Clif masuk menemui Raja Kerajaan Leigar.

“ terima kasih atas sambutan anda yang ramah ini..” ujar Raja theo dengan sopan.

“ tentu saja, selama kau tidak berbuat aneh aku menjamin itu..” balas Raja

“ dan apa tujuanmu kemari..? ” sambung Raja

“ Tentu saja, aku selalu datang menjemput apa yang sudah menjadi milikku, yaitu sang Dewi...” ujarnya

“ Lihat ayah, sudah aku bilang. Ia pasti punya niat jahat di sini..” sela Zero

“  Apa yang membuatmu yakin kalau dewi adalah milikmu? Bahkan saat pesta pernikahanmu dewa juga tak menyetujuinya dan mengambilnya kembali...”

“ bukankah sudah jelas? Para dewa itu mengirimnya kembali untukku..” jawab Raja Theo dengan sinis

“ Karin akan bersamaku..” sela Zero kembali

“ baiklah, kalau itu keinginanmu. Tapi aku datang di sini dengan sebuah penawaran.. ”

“ serahkan Karin dengan baik atau rakyatmu akan ku hanguskan dengan sekali serang..” ancam Raja Theo

“ jadi ini tujuanmu? Mengancam Kami dengan Karin? Hah?!! ” tanya Zero dengan emosi

“ pilihanmu ada dua... ya atau tidak..”

Zero memandang ke ayahnya dengan khawatir. Sang ayah pun tampak sedikit berkeringat berpikir keputusan apa yang ia akan ambil.

Namun belum sempat sang raja menjawabnya. Muncul asap hitam di sekeliling Raja Theo. Perlahan asap itu menghilang. Dan membuat semua orang yang disitu tercengang.

“ KAUU,, BAGAIMANA BISA KAU MELAKUKANNYA...? ” marah Zero.

Karin yang seharusnya terlindung oleh portal perisal kini ada di samping Raja Theo dengan mudah.

“ berani sekali kau mempermainkan kami..? ” marah Raja

“ kalian terlalu meremehkanku, dan sekedar pemberitahuan kekuatanku tiap hari selalu bertambah,, bukan tak mungkin untuk menghancurkan kekuatan yang sudah kuno itu.. ” sindir Raja Theo.

Karin hanya memandang ketakutan. Saat pandanganya bertemu dengan mata Zero rasanya ia ingin menangis.

Mengapa hal ini terus terjadi padanya. Saat ia selalu ingin bersama Zero selalu saja ada yang datang memisahkannya.

“ Ayo jawab pertanyaanku, kalian akan menyelamatkan yang mana seorang wanita atau ribuan orang di luar sana yang tak berdosa..” tanya Raja Theo kembali.

Zero ingin maju menyerangnya tapi Jendral perangnya menahannya dan menyuruhnya agar tetap tenang dan menunggu intruksi dari ayahnya. 

Suatu keputusan yang berat bagi seorang Raja. Di satu sisi ia ingin menyelamatkan dunia dari Raja Theo namun di satu sisi ia harus melindungi rakyatnya yang tak berdosa.

“ Jika kau tak menjawab , berarti aku menganggapnya kau mengiyakan keinginanku..”

“ Tunggu...” seru karin tiba-tiba

“ 2 hari,, berikan aku waktu 2 hari untuk disini dan aku akan pergi bersamamu..” tukas Karin.

Ia sudah tak ingin menjadi beban bagi orang lain. Ia sudah membulatkan tekadnya

“ karin, apa yang kau katakan? Aku tak kan membiarkan itu terjadi..” marah Zero

“ Maafkan aku Zero, tapi aku yakin ini pilihan yang tepat..” keluh Karin

“ Tidak,, kau tak boleh meninggalkanku lagi..”

“ Zerooo...” Panggil Raja pada anaknya

“ Ayah setuju dengan keputusan sang dewi, ini jalan terbaik demi menyelamatkan kerajaan ” sahut raja

“ AYAHHHH....” teriak Zero

“ baiklah, senang bertemu dengan anda Raja Leigar..” ucap Raja theo. Ia pun pergi meninggalkan istana Leigar.

Zero pun langsung menghampiri karin dan menariknya pergi. Ia meminta tak ada yang boleh bertanya ataupun mengikutinya.

💮💮💮

Terjebak (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang