Chapter 23

223 33 0
                                    

Kebersamaan

Zero membawa Karin pergi keluar dari Kerajaan Leigar dengan kuda yang ia tunggangi.

Entah apa yang sedang di pikirkan Zero hingga membawa Karin seperti itu.

“ Zero, kemana kita pergi..? ” tanya Karin

“ sebuah tempat yang hanya kau dan aku berada..”

Kuda itu terus berlari jauh meninggalkan Kerajaan Leigar. Jauh memasuki hutan yang di tumbuhi hutan pinus.

Hutan itu sangat lebat hingga cahaya matahari pun harus mencari celah untuk menyinarinya.

Kuda yang di tunggangi Zero dan Karin pun berpacu menuju gemuruh air yang mulai terdengar dari jauh.

Bisa dilihat  ketika semakin dekat sebuah air terjun turun dari tebing yang curam dengan deras. Bahkan percikan airnya sudah terasa dari jauh.

“ Zero, mengapa kita di sini..? ” tanya Karin kembali. Zero tidak menjawabnya dan langsung turun dari kudanya. Diraihnya Karin dan menurunkannya juga.

Zero terus mengajak Karin berjalan bersamanya menyusuri air terjun itu tanpa bicara sepatah kata pun. Zero membawa Karin ke sisi belakang air terjun.

“ Berpenganglah dengan kuat padaku, kita akan menembus air terjun ini..” ujar Zero. Karin hanya menuruti perintah Zero

Keduanya melewati Air terjun dengan hati-hati. Baju keduanya tampak sedikit kebasahan oleh air yang terciprat.

Rupanya di belakang air terjun itu ada sebuah gua didalamnya.

Karin begitu terpana akan rahasia alam yang satu ini. Mereka terus berjalan hingga sebuah cahaya dari jauh terlihat.

Rupanya cahaya itu berasala dari jalan keluar dari goa itu.

Sebuah pemandangan yang sangat indah terbentang dibalik goa terssebut.

Ada sebuah danau yang sangat jernih beserta angsa-angsa yang berenang di atasnya dan pohon-pohon yang sangat tinggi melebihi pohon biasa.

Beberapa burung  kecil yang saling terbang di atas menambah kesan indah alam tersebut.

“ Ini sangat indah...” seru Karin

“ benar, berapa kali pun aku ke sini aku selalu takjub melihatnya..” ujar Zero

“ ayo, ikut aku..” ajak Zero. Zero membawa Karin ke sebuah pondok kayu yang berada tak jauh dari tempat kedatangan mereka.

“ Zero,, apa di sini ada yang tinggal..? ”

“ tidak,, tak ada manusia yang tinggal disini, pondok ini aku yang buat..”

“ benarkah,,? Bagaimana ceritanya kau menemukan tempat ini..? ”

“ Mmmm,,, ceritanya panjang..” seru Zero

“ lalu apa yang kita lakukan disini..? ” tanya karin

“ Hanya kau dan aku, aku ingin membuatmu tetap di sini.. selagi aku memikirkan cara untuk menghancurkan Raja Theo..”

“ apa kau tahu caranya..? ”

“ Ya, kita akan menyerangnya bersama 2 hari lagi, saat itu kita akan menyatukan kekuatan kita untuk menyerang Raja Theo, aku mengajarkanmu menggunakan kekuatanmu di sini. Guru gy telah memberitahuku..” ujar Zen.

Waktu kebersamaan keduanya pun digunakan sebaik mungkin untuk berlatih untuk membuat Karin menjadi lebih kuat dan dapat mengendalikan kekuatannya sesuai dengan keinginannnya.

Karin berlatih cukup serius diwaktu yang sesingkat itu.

Tepat di hari yang dijanjikan oleh Karin pada Raja Theo tiba. Sebelum mengantar Karin ke Kerajaan Thor.

Zero membawa Karin terlebih dahulu ke Kerajaan Leigar untuk menghadap ayahnya.

“ Ayah, ada yang ingin aku sampaikan sebelum  pergi ke Kerajaan Thor..”seru Zero

“ Katakanlah Nak,, ”

“ aku akan pergi ke Kerajaan Thor bukan untuk menyerahkan Karin padanya, aku tak ingin terus mengalah dan menunduk padanya. Aku dan Karin akan pergi melawannnya. Jika kami menang melawannya. Aku akan menikahi Karin dan jika kami mati tolong kubur jasad kami berdampingan..  ” pinta Zen

“ Apa yang kau bicarakan..? aku tak kan mengizinkanmu melakukan hal bodoh seperti itu. .aku tak kan kehilanganmu sebagai pewaris” tolak sang ayah

“ Lalu sampai kapan ayah akan terus seperti ini? Cepat atau lambat kita akan berperang...”

“ bawa pergi wanita itu dan kembali ke sini...”

“ Tidak ayah, keputusanku sudah bulat,, Ichi- Hiro apa kalian ikut denganku atau tetap bersama ayahku..? ”

“ Kami akan melindungi anda Yang mulia..” seru keduanya kompak. Zero tersenyum tipis. Namun ichi yang baru saja patah hati menyembunyikan perasaanya. Ia sudah curiga jika tuannya juga mencintai Karin.

“ baiklah kita pergi sekarang,, dan Ayah,, kau tak perlu menyuruh prajuritmu mengikuti kami.. ” seru Zero beranjak pergi menggandeng tangan Karin keluar.

💮💮💮

Terjebak (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang