Chapter 25

219 33 0
                                    

Akhir

Karin terbangun dengan keringat di sekujur badannya. Seluruh tubuhnya basah kuyup oleh keringatnya.

Ia tersadar kembali namun bukan di Kerajaan Raja Theo melainkan kamarnya kembali.

“ Sial,, mengapa aku kembali di saat seperti ini ” keluh Karin seraya memengang kepalanya. Dilihatnya jam yang berada  di meja samping tempat tidurnya menunjukkan pukul 06.00 pagi.

“ Apa lagi ini..? jelas ini bukan mimpi semuanya sangat nyata..” ujar Karin.

Ia pun bergegas ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya yang keringatan. Sepanjang hari ia terus kepikiran tentang hal yang ia alami.

Bahkan sejak saat itu hingga kini setelah 2 bulan berlalu. Karin tetap berada di dunianya. Hingga akhirnya ia pun memutuskan mencari tahu apa yang terjadi saat akhir pekan.

Seperti sebelumnya ia pergi ke perusahaan yang menerbitkan anime itu namun sayang sang penulis manga telah menarik seluruh karyanya dan menghentikan tulisannya.

Tentu saja bagi Karin ini sangat aneh dan mungkin saja itu  semua ada kaitannya dengan yang ia alami.

Karin pun meminta alamat penulis manga itu dan pergi menemuinya. Alamat itu membawanya ke sebuah apartemen yang tak jauh dari perusahaan penerbitan itu.

“ Mmm,, kamar 205 ya..” gumam Karin.

Setelah menaikki lift hingga lantai 2 ia mencari nomor apartemen itu.

Langkahnya terhenti di sebuah kamar yang sesuai dengan alamat yang ia cari. Karin pun membunyikan bel rumah tersebut.

Ting Tong...

Tak ada sahutan. Bahkan beberapa kali Karin menekan bunyi bel tak ada jawaban dari pemilik rumah. Hingga muncul seorang ibu-ibu yang tinggal di sebrang apartemen itu

“ Nona, penghuninya sudah lama keluar dari situ..” seru ibu-ibu itu

“ Oh, sejak kapan Bi? Mereka pindah..? ”

“ Mm,, sekitar sebulan yang lalu..”

“ Mmm.. apa bibi tahu di mana mereka tinggal..? ”

“ apartemen itu di tinggali oleh 2 pemuda yang seorang penulis manga,, pria satunya sangat dingin dan cuek yang satunya agak ramah.. kalau yang pria dingin itu aku dengar ia adalah anak pemilik kedai ramen..”

“ benarkah..? bisa kah bibi memberitahu alamatnya..? ” tanya karin

“ letaknya sekitar 3 block dari sini, kau bisa bertanya tentang kedai itu di sana,,”

“ Oh, baiklah bi, terima kasih ya..” ujar Karin padanya.

Tanpa membuang waktu Karin langsung pergi ke tempat yang telah di berikan oleh ibu-ibu itu.

Setelah tiba di blok tersebut Karin bertanya pada orang-orang sekitar tentang sebuah kedai ramen.

Dan untungnya mereka tahu tentang kedai yang terkenal akan ramennya itu.

Karin pun segera pergi ke Kedai itu. Terlihat kedai itu agak banyak pengunjung. Karin pun masuk kedalam dengan berdebar-debar.

“ ada apa ini? Mengapa aku berdebar-debar seperti ini...” seru Karin dalam hati.

Beberapa pelanggan tanpa menikmati makanannya. Karin pun mencari tempat untuk duduk dan berpura-pura sebagai pelanggan dan bertanya tentang komikus itu.

Datanglah seorang pria dengan tubuh tinggi dan profeksionis serta otot-otot tubuhnya yang sedikit terlihat.

“ selamat siang, silahkan pilih menu ramen kami..” ujarnya seraya memberikan buku menu.

“ aku pesan satu porsi ramen biasa..” seru karin

“ baiklah tunggu sebentar..” jawabnya seraya pergi

“ Mmm,,, wajahnya tampak familiar bagiku..” gumam karin dalam hati

15 menit kemudian...

“ silahkan nikmati ramen anda,,” seru pria itu.

Karin pu memandang wajah sang pria yang tampangnya dingin namun tetap ramah pada pelanggannya.

“ Zero...!!! ” seru Karin dengan terkejut

Mangkok ramen yang sedang di pegang pria tersebut pun jatuh dari tangannya saat mendengar Karin menyebut nama itu.

PranGg....

Terjebak (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang