Chapter 28

208 30 0
                                    

Teman lama

Seorang pria yang menggunakan topi dan masker masuk kedalam restoran.

Hachi selaku manager restoran menyambutnya. Bagi Hachi walaupun ia seorang Manager ia ingin menyambut para pelangganya secara langsung.

“ selamat datang..” ujar Hachi
Pria itu berjalan menuju salah satu meja yang kosong dan seorang pelayan wanita mendekat ke arahnya.

“ silahkan dilihat menunya Tuan..” serunya

“ Aku ingin bertemu dengan manager restoran ini..” jawabnya

“ Oh, baiklah tunggu sebentar..”
Pelayan itu berjalan menuju hachi dan menyampaikan permintaan pelanggan tadi

“ Maaf Tuan, tamu yang tadi mencari anda..” ujar pelayan wanita itu

“ Oh, ya baiklah.. ” sahut Hachi
Hachi pun berjalan ke pelanggan pria tadi.

“ Maaf tuan, apa anda mencari saya..? ” tanya hachi

“ Ya, aku ingin bertemu dengan Zero..”

“ Oh, Kakak ya.. maaf tapi kakak tidak ada di sini..”

“ lalu bagaimana aku bisa menghubunginya..? ”

“ Mmm,, tuan bisa ke Kedai ramen lama kami, kakak sekarang bekerja di sana..”

“ Ow, baiklah” serunya seraya berjalan keluar.

Pria itu berjalan keluar meninggalkan restoran dan masuk kedalam sebuah mobi sedan bewarna hitam yang terpakir di Depan restoran.

Mobil itu melaju menuju kedai lama milik Zero. Mobilnya kembali terpakir di depan kedai yang sedang ramai.

Kring...

Bunyi lonceng yang terpasang di pintu saat pintu di buka. Pria itu melihat para pelanggan wanita yang sedang sibuk memfoto Zero diam-diam. Pria itu berjalan menuju Zero yang sedang membuat ramen.

“ Zero..” sapanya

“ Sudah lama tidak bertemu bukan....” ujarnya sembari membuka topi dan masker yang ia pakai.

“ Akash..!!! ” seru Zero dengan terkejut

“ Kau...” seru Zero sembari berjalan keluar menuju pria yang di panggil Akash olehnya.

Zero menutunnya untuk duduk di meja tamu. Para pelanggan wanita itu terkejut melihat ketampanan Akash dan memotrek keduanya diam-diam
“ Akash...!!! ” seru Zero dengan tertengun

“ kemana saja kau,,?? Kau menghilang begitu saja!! Aku mencarimu kemana-mana.. ” ujar Zero dengan perasaan menggebu-gebu

“ Maaf, aku meninggalkanmu begitu saja..” sahutnya

“ ada sesuatu yang harus aku lakukan dan aku tidak memberitahumu..” sambungnya

“ Lihat bisnis keluargamu berjalan sukses, bahkan kalian sudah membuka sebuah restoran..” puji Akash

“ terima kasih.. lalu apa yang kau lakukan sekarang? ” tanya Zero

“ aku membangun sebuah perusahaan game..”

“ Wah itu hebat...”

“ Ya, itu sebuah game virtual yang akan segera di rilis..” ujar Akash

“ tapi masih ada kendala yang harus di kerjakan.. ” seru Akash kembali

“ aku harap semuanya berjalan baik..” kata Zero

“ sebenarnya aku ke sini mencarimu untuk bergabung dengan timku..” ujar Akash

“ maksudmu..? ” tanya Zero

“ aku tahu, kau punya sedikit kemampuan di bagian sotware komputer aku ingin kau membantu kami. Masalah pembayaran bisa di atur..”

“ terima kasih, tapi sekarang aku sudah senang bekerja di kedai dan lagi pula aku akan segera menikah..”

“ Oh,ya benarkah..? ” tanya Akash

“ Ya,, kami akan segera menikah, rencananya sih tahun ini..”

“ Wah,,Wah,, kau hebat bung, bagaimana kau mengenal gadis itu? Aku tahu sebelumnya ketika menjadi penulis manga kita tidak punya waktu untuk berkencan .. ”

“ panjang ceritanya..” jawab Zero dengan sedikit tersipu.

Zero tidak ingin menceritakan pertemuannya dengan Karin di dunia anime. Orang akan mengangap mereka gila. Apalagi seorang sahabat seperti Akash. Zero yakin pasti Akash mengangapnya itu lelucon.

“begitu ya.. ”

“ lain kali kau harus mengenalkannya padaku..” ujar Akash

“ akan ku kenalkan padamu.. ”

“ berjanjilah..”

“ Ya,, aku janji..”

“ oh,ya ini nomorku, hubungi aku jika kau perlu sesuatu..” ujar Akash sembari memberi kartu namanya pada Zero.

💮💮💮

Terjebak (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang